Sosok Khoiri: Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan, Motif Masih Simpang Siur

Rabu, 01 November 2023 | 15:04 WIB
Sosok Khoiri: Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan, Motif Masih Simpang Siur
Ilustrasi garis polisi. ((Shutterstock))
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa pembunuhan menggegerkan warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

Pada Selasa (31/10/2023) sore, teriakan Sueb (31) memecah keheningan dusun. Ia yang baru saja pulang bekerja, menemukan istrinya Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) bersimbah darah di atas kasur.

Tersiar kabar, perempuan asal Rungkut, Surabaya itu diduga dibunuh oleh mertuanya sendiri, yakni Khoiri atau Satir, yang tidak lain adalah ayah kandung suaminya.

Korban yang tengah hamil 7 bulan diduga dibunuh oleh Khoiri menggunakan senjata tajam, sebab terdapat luka di area lehernya.

Baca Juga: 7 Fakta Sadisnya Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan: Ngakunya Lapar, Ada Dugaan Pemerkosaan

Ketika peristiwa nahas itu terjadi, korban memang diketahui tengah berada di rumah bersama ayah mertuanya, sementara sang suami pergi bekerja.

Tak lama setelah kabar tewasnya Fitria menyebar, kepolisian dari Polsek Purwodadi lengsung mengamankan Khoiri yang diduga kuat telah membunuh menantunya sendiri.

Menurut Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto, menurut hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya.

Lalu seperti apakah sosok Khoiri yang diduga tega membunuh menantunya sendiri? Berikut ulasannya.

Sosok yang tertutup

Baca Juga: Mertua Sadis Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Setelah Itu Kabur ke Rumah Tetangga

Usai peristiwa pembunuhan terhadap Fitria terungkap,satu persatu warga mulai angkat suara mengenai sosok Khoiri.

Salah satunya ada warga yang menyebut kalau Khoiri adalah sosok yang tertutupdan jarang bergaul dengan lingkungan sekitar.

Duda

Selain itu, menurut penuturan warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi ,Khoiri juga merupakan seorang duda.

Sejumlah warga dusun menyebut, Khoiri  menyandang status itu setelah istrinya meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Suka marah-marah

Selain seorang duda dan tertutup dengan lingkungan, Khoiri juga disebut memiliki sifat temperamen, alias suka marah.marah.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto, menurut keterangan yang ia dapat dari Sueb, putranya.

“Tetapi pengakuan anaknya, terduga pelaku (Sueb) ini tiap malam suka marah-marah,” kata AKP Pujianto.

Kapolsek Purwodadi itu melanjutkan, berdasarkan keterangan Sueb, perubahan sikap Khoiri yang menjadi pemarah telah terjadi sejak dua hari sebelum peristiwa pembunuhan itu.

Polisi masih dalami motif pembunuhan

Hingga kini kepolisian masih mendalami motif pembunuhan yang diduga kuat dilakukan Khoiri kepada menantunya Fitria.

Ada sejumlah spekulasi yang berkembang dalam kasus ini, mulai dari dugaan cinta segitiga antara Khoiri, Sueb dan Fitria, motif ekonomi hingga adanya dugaan pemerkosaan.

Menanggapi sejumlah spekulasi itu, AKP Pujianto mengatakan, ia dan jajarannya sudah mendengar informasi-informasi tersebut.

Namun kepolisian tidak mau gegabah. Menurut kapolsek, hingga kini jajarannya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah pihak untuk mengungkap kebenaran yang sesungguhnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI