Suara.com - Nasib pahit dirasakan Fatir (12), siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Ia mengalami bullying atau perundungan hingga membuat kaki kirinya harus diamputasi. Sang ibunda, Diana (40) kemudian mengungkap kronologi kejadian ini.
Peristiwa itu, kata Diana, berawal ketika anaknya di-sliding atau diselengkat temannya saat jam istirahat pada Februari 2023 lalu. Akibat aksi ini, Fatir yang kala itu duduk di kelas 6 pun terjatuh. Namun, teman-temannya malah memintanya untuk bungkam.
Fatir diimbau agar tidak menceritakan hal tersebut kepada orangtua atau pihak sekolah. Setelah di-sliding, ia ditinggal sendiri oleh lima temannya. Sementara itu, ia berjalan ngesot guna mencari es batu untuk mengobati tangannya yang sakit dan memerah.
Lalu, ia kembali ke kelas dan lagi-lagi diperolok oleh teman-temannya. Mereka saat itu memperagakan Fatir jatuh. Di sisi lain, Fatir mulai merasakan sakit setelah tiga hari kejadian. Diana pun memaksa sang anak untuk bercerita apa yang sebetulnya terjadi.
Baca Juga: Pelaku Bullying Siswi SMP di Depok Ditangkap, Korban Diserang Karena Perselisihan Asmara
Usai didesak karena mengalami memar, Fatir pun menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Diana kemudian membawa anaknya berobat ke klinik terdekat dan diberikan pereda nyeri, namun tak ada perubahan. Fatir juga dirontgen serta dirujuk ke MRI.
Berbagai upaya pengobatan dilakukan, namun tak kunjung membuahkan hasil. Naasnya, kondisi Fatir bahkan semakin memburuk. Lalu, pada Agustus 2023, ia harus merelakan kaki kirinya diamputasi karena didiagnosis kanker tulang. Hal ini, menurut dokter, dipicu oleh benturan.
Tanggapan Wali Kelas
Wakepsek SDN Jatimulya 09 yang juga Wali Kelas 6, Sukaemah buka suara soal Fatir yang dibully hingga kakinya diamputasi. Ia mengatakan apa yang dialami siswanya adalah hal biasa. Sebab, jika memang ada perundungan, para siswa, kata dia, pasti akan melapor.
“Itu yang dikatainnya semacam apa ya, kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan pasti lah anak-anak lapor,” ujar Sukaemah, saat ditemui wartawan, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga: Kaki Fatir Diamputasi karena Diselengkat, Satgas PPK Bantah Ada Perundungan: Sesuai Aturan Menteri
“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga. Mungkin menurut Fatir lain lagi kali ya. Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Sukaemah selama ini juga tidak pernah menerima laporan dari Fatir soal perundungan atau ejekan yang dilakukan oleh temannya. Ia kembali bersikeras bahwa slidingan itu mungkin terjadi tanpa sengaja saat mereka akan pergi jajan bersama-sama.
“Fatir itu bukan anak bodoh, anak pintar, anak cerdas, anak soleh. Pasti kalau dia diginiin (diolok) temannya pasti dia ngomong sama gurunya. Tapi selama ini enggak ada (laporan),” kata dia.
“Dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda-bercanda nah tanpa sengaja selengkatan, jatuh. Jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh ya, ini mereka jajan terus selengkatan kaki, nah satu orang ke Fatir jatuh,” lanjutnya.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti