Suara.com - Ahli Toksikologi Forensik, Prof I Made Agus Gelgel Wirasuta menjelaskan bahaya mematikan bom fosfor putih yang diduga digunakan tentara Israel untuk menyerang Palestina di Jalur Gaza.
Menurut pakar yang akrab disapa Prof. Gelgel ini sala satu zat yang sangat berbahaya dalam bom fosfor yaitu fosfin (PH3) yang terkandung dan berikatan dengan fosfor.
"Fosfor dalam bentuk gas, kalau dia setelah diledakan dari padat meledak menjadi gas, dalam waktu seketika setelah diledakan yang besar," ujar Prof.Gelgel kepada suara.com dalam acara konferensi HPTLC Association Indonesia Chapter di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).
Menurut Prof. Gelgel, saat fosfor berubah menjadi fosfin sangat berbahaya dan sangat beracun, serta mematikan. Bahkan mengerikannya, bahaya fosfin ini bisa sangat berefek meskipun orang tersebut tidak terkena ledakan bom atau tidak berada di lokasi tersebut.
"Nggak perlu dia ada di tempat ledakan, kita cium aja udah langsung (pingsan) iya," jelas Prof. Gelgel.
Inilah sebabnya pakar yang juga salah satu saksi ahli kasus kopi sianida tahun 2016 silam itu menegaskan penggunaan fosfor di dunia industri sangatlah ketat dengan standar keamanan sangat tinggi.
"Itu senyawa urai dari fosfor, ketika dalam panas ledakan tinggi dia akan menjadi fosfin, itu racun sekali," tegasnya.
Efek Fosfor Bikin Lumpuh
Lelaki yang berhasil lulus sebagai doktor di Hamburg Universitat, Jerman ini juga menjelaskan bahaya fosfor yang berubah menjadi fosfin akibat panas ledakan bom itu, punya cara kerja serupa dengan insektisida yang disemprot bersamaan dengan racun serangga Bayg*n yang banyak dijual di pasaran.
"Jadinya paralisis itu lumpuh. Kita di akselerasi bekerja lebih sehingga paralisis. Kalau paralisis otot kita bisa tidur. Tapi kalau paralisis, jantung dan pernapasan bagaimana?," papar Prof. Gelgel.
Dampak Mengerikan Fosfor Pada Anak
Bom fosfor yang diduga digunakan Israel hingga menjadikan anak-anak sebagai mayoritas korban jiwa ini, diakui sangat berdampak berbahaya untuk anak yang tubuhnya masih dalam tahap perkembangan.
"Jangankan kena anak-anak, semua yang kena kita ngirup fosfin itu bahaya. Makanya di regulasi nggak boleh (pakai fosfor). Saya katakan seperti itu, karena kita nggak pakai data kan (Nggak tahu Israel benar pakai bom fosfor atau tidak), jadi secara umum aja," pungkas Prof. Gelgel.