Penemuan jasad Hamka bermula dari kecurigaan warga atas bau busuk yang tercium dari rumah Hamka.
Tim gabungan dari Reskrim Jakarta Utara, Polsek Koja serta Puslabfor Mabes Polri akhirnya mengevakuasi jasad HR dan AQ untuk dilakukan penyelidikan penyebab kematian. Sedangkan istri HR dan anak sulungnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Salah satu warga setempat bernama Pandia Astuti mengaku dirinya pernah berinteraksi dengan HR karena HR membeli makanan dari warungnya. Menurut Pandia, sebelum ditemukan tewas HR terlihat sangat pucat.
"Terakhir dua minggu yang lalu beliau (HR) beli di warung saya tapi mukanya pucat. Belinya buras, martabak tahu, sama risol," kata Pandia. Pandia pun sempat bertanya kepada HR soal keadaannya, namun HR mengaku dirinya hanya sakit biasa.
"Kita tanya ke orangnya (HR) kok pucat pak mukanya? Katanya lagi sakit, panas dingin. Setelah itu kita udah enggak pernah lihat lagi orangnya," lanjut Pandia.
Warga lain pun mengaku sosok HR adalah orang yang cukup ramah dan kerap kali membantu warga sekitar.