Menilik Fenomena Caleg Stres, Sudah Jor-Joran Tapi Malah Ajur

Selasa, 31 Oktober 2023 | 19:05 WIB
Menilik Fenomena Caleg Stres, Sudah Jor-Joran Tapi Malah Ajur
Ilustrasi stres (Pexels/Kat Smith)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang Pemilu 2024 ternyata sangat banyak hal-hal yang terjadi. Salah satunya kabar mengenai Dinas Kesehatan Bekasi yang sudah membuka konsultasi gangguan kejiawaan bagi caleg yang nantinya gagal.

Tindakan preventif ini tentunya patut diapresiasi. Mengingat pada Pemilu 2019 lalu banyak sekali caleg yang terkena gangguan jiwa karena belum siap menerima kekalahan dan beberapa faktor lain.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Supriadinata mengatakan layanan khusus itu tersedia di puskesmas.

"Itu sudah masuk SPM (standar pelayanan minimal) fasilitas kesehatan, pelayanan untuk orang dengan gangguan jiwa. Di Puskesmas sudah disiapkan obat serta tenaga medis dan dokter yang sudah terlatih untuk penanganan," kata dia, dikutip Selasa (31/10).

Baca Juga: Sampaikan Sapa Aruh Kepada 7 Ribu Lurah, Sri Sultan HB X Tegaskan soal Netralitas

Meski sudah memastikan kalau layanan ini sudah siap di seluruh puskesmas Kabupaten Bekasi, tetapi tidak ada ruang khusus bagi caleg yang gagal nantinya.

Selain itu, pihak Dinkes juga memberikan layanan rujukan jika gangguan kejiwaan yang dialami caleg tidak mampu diatasi oleh pihak puskesmas. Rujukan juga diberikan berjenjang tergantung tingkay sakit pasien.

Ternyata meski pemilu ini kerap mendapat julukan sebagai 'Pesta Demokrasi' tapi efeknya membuat para caleg bisa mengalami gangguan jiwa. Fenomena ini pun kerap disebut sebagai 'Caleg Stres'.

Tentu saja fenomena ini tidak main-main, menurut data yang dihimpun Kementrian Kesehatan. Terdapat ribuan caleg yang mengalami gangguan jiwa.

Penyebab Caleg Menjadi Stres

Baca Juga: Deddy Sitorus PDIP: Pemilu 2024 Berpotensi Tak Jurdil, Karena Ada Anak Presiden Ikut Kompetisi

Menurut psikolog, ada beberapa faktor yang membuat caleg yang gagal berakhir terkena gangguan jiwa. Pertama adalah soal ekspetasi yang terlalu tinggi. Jika realita tidak sesuai ekspektasi maka akan menjadi syok dan berujung depresi.

Faktor kedua adalah soal material, tak sedikit caleg yang berjuang habis-habisan termasuk mengeluarkan seluruh biaya yang dimiliki untuk mendapatkan sebuah kursi di parlemen. Tak heran jika kondisi kejiwaannya terguncang jika gagal padahal material sudah terkuras banyak.

Selain itu, faktor lingkungan juga bisa memicu caleg menjadi stres. Mungkin saja si caleg sudah berlapang dada menerima kekalahan, tapi pihak keluarga terus-menerus menyalahkannya atas kekalahannya.

Biaya Konsultasi Untuk Caleg Stres Bisa Dicover BPJS

Tak dapat dipungkiri kalau ongkos politik yang mesti dikeluarkan caleg untuk memperoleh suara tidaklah sedikit. Bisa jadi faktor inilah yang nantinya membuat mereka kecewa dan stres bila gagal menjadi legislator.

Bagaimana dengan biaya untuk konsultasi? Asuransi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa digunakan dalam kondisi ini.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 59 tahun 2014, penyakit kejiwaan dijamin BPJS Kesehatan. Beberapa kondisi yang bisa menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah depresi, gangguan kepribadian, kontrol impulse, gangguan bipolar, dan skizofrenia.

Kira-kira apakah fenomena 'Caleg Stres' ini akan terulang di Pemilu 2024?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI