Mengenal Boycott Divestment Sanctions: Gerakan Tanpa Kekerasan yang Jadi Ancaman Bagi Israel

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 31 Oktober 2023 | 18:25 WIB
Mengenal Boycott Divestment Sanctions: Gerakan Tanpa Kekerasan yang Jadi Ancaman Bagi Israel
Mengenal Boycott Divestment Sanctions. (Dok. Instagram/bdsnationalcommittee)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kampanye BDS sering kali berfokus pada tuntutan "divestasi" universitas, kota, gereja, serikat pekerja dan portofolio investasi lainnya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung klaim "membantu pendudukan Israel". Mereka juga menyerukan "boikot" terhadap produk, profesional, dan asosiasi profesional Israel. dan institusi akademis, dan pertunjukan seni (di Israel dan luar negeri).

Beberapa pendukung BDS percaya bahwa taktik ini adalah cara produktif dan tanpa kekerasan untuk melakukan perubahan dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Capaian BDS

BDS merupakan faktor utama di balik penurunan investasi asing langsung (FDI) di Israel sebesar 46 persen pada tahun 2014, menurut laporan PBB. Sebuah studi yang dilakukan Rand Corporation memperkirakan BDS dapat mengurangi PDB Israel “sebesar 1 hingga 2 persen” setiap tahunnya selama 10 tahun ke depan, sementara laporan Bank Dunia mengungkapkan bahwa ekspor Israel ke perekonomian Palestina telah turun sebesar 24% pada kuartal pertama tahun 2015.

Kemudian, Veolia, perusahaan multinasional Perancis telah sepenuhnya menarik diri dari Israel setelah kampanye BDS mengenai perannya dalam kolonisasi Israel atas tanah Palestina yang mengakibatkan hilangnya kontrak senilai miliaran dolar. Tidak hanya itu, produsen senjata terkemuka Israel mengeluhkan “krisis” ekspor yang anjlok, yang sebagian disebabkan oleh “kurangnya keinginan terhadap produk buatan Israel.”

Selanjutnya, perusahaan-perusahaan internasional besar termasuk Orange, G4S dan Unilever telah mengumumkan langkah-langkah untuk mengakhiri partisipasi mereka dalam kejahatan Israel. Ribuan artis termasuk Roger Waters dari Pink Floyd, Faithless, Lauryn Hill, Brian Eno dan Elvis Costello juga menolak tampil di Israel.

Asosiasi akademis dan perkumpulan mahasiswa, terutama di AS, Kanada, Afrika Selatan, dan Inggris, kini mendukung BDS. Sejumlah gereja telah melakukan divestasi dari perusahaan yang terlibat dalam pendudukan Israel. Israel menganggap BDS sebagai “ancaman strategis” terhadap penindasan yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina. Beberapa warga Israel menyerukan perubahan sederhana terhadap kebijakan Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI