Kenapa PBB Tidak Membantu Palestina? Ternyata Ini Penyebabnya!

Selasa, 31 Oktober 2023 | 11:32 WIB
Kenapa PBB Tidak Membantu Palestina? Ternyata Ini Penyebabnya!
Kenapa PBB Tidak Membantu Palestina? Ternyata Ini Penyebabnya! - Bendera PBB (UN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kerap kali kesulitan dalam menangani sejumlah krisis, termasuk konflik antara Israel dan Palestina. Sehingga sampai saat ini, konflik antar sejumlah negara Timur Tengah masih terus berlangsung. Lantas kenapa PBB tidak membantu Palestina? 

Berdasarkan informasi dari Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia Valerie Julliand, alasan PBB tidak bisa membantu Palestina lantaran badan dunia itu tidak bisa selalu melakukan intervensi terhadap suatu negara. Sehingga harus ada persetujuan diantara negara anggota PBB. 

Salah satu TikTokers dengan akun @sara.alsharif_ mengungkap fakta mengejutkan tentang kepemimpinan PBB. Hal inilah yang kemudian, diyakini menjadi alasan utama PBB tidak membantu Palestina dalam konflik dengan Israel. 

Sebagaimana diketahui, PBB atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai United Nations, disingkat UN merupakan organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama tingkat internasional. Badan ini adalah pengganti dari Liga Bangsa-Bangsa, dan didirikan setelah adanya Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik yang serupa.  

Baca Juga: Profil Trinity Traveler, Penulis yang Jadi Sorotan Usai Terang-Terangan Sempat Ucapkan Kemerdekaan Israel

Saat ini Catherine Russell yang berasal dari Amerika Serikat (AS) mulai menjabat pada Selasa (1/2/2022) sebagai direktur eksekutif baru Dana Anak-anak PBB (UNICEF). Seperti yang dilaporkan oleh Xinhua, Russell menjadi wanita keempat yang telah memimpin organisasi itu. 

Russell sebelumnya menjabat sebagai duta besar dalam masalah perempuan global di oDepartemen Luar Negeri AS di bawah pemerintahan mantan presiden Barack Obama. Sebelumnya, Russell  juga menjabat sebagai direktur Kantor Personalia Kepresidenan Gedung Putih dan asisten presiden AS Joe Biden. 

Russell menikah dengan Thomas Edward Donilon yang merupakan seorang pengacara Amerika, eksekutif bisnis, dan mantan pejabat pemerintah yang telah menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional ke-22 di pemerintahan Barack Obama dari tahun 2010 sampai 2013. Selain itu, Donilon juga bekerja di Pemerintahan Carter dan Clinton, juga sebagai Kepala Staf Departemen Luar Negeri AS. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua BlackRock Investment Institute. 

Dalam konten yang dibuat oleh Sara Alsharif, menyebut bahwa PBB tidak membantu Palestina karena berhubungan dengan bisnis BlackRock yang dipimpin oleh suami Cathy Russel, Thomas Donilon. BlackRock sendiri adalah perusahaan investasi terbesar di dunia yang mengelola sekitar Rp145 ribu triliun.  

BlackRock juga menjadi pemegang saham terbesar dalam stok senjata dan amunisi. Dan perusahaan ini juga yang memasok senjata dan bom kepada Israel untuk menyerang Palestina. 

Baca Juga: Riuh Boikot Starbucks di Media Sosial Usai Dukung Israel, Pengunjung Malah Kasian Dengan Pekerjanya

Kesimpulannya, menurut Sara apabila PBB membantu Palestina dalam konflik dengan Israel, maka secara otomatis perusahaan BlackRock akan mengalami kerugian. Sebab tidak lagi menjadi pemasok senjata maupun amunisi untuk Israel.  

Pernyataan PBB

Namun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres saat berpidato di sidang Dewan Keamanan pada hari Selasa (24/10) waktu setempat, tanpa menyebut nama Israel, ia mengutuk "pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional yang sedang kita saksikan di Gaza." 

"Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi di ruang hampa," kata Sekjen PBB tersebut. "Rakyat Palestina telah mengalami pendudukan yang menyesakkan selama lebih dari 56 tahun. Mereka menyaksikan tanah mereka terus-menerus dirusak oleh pemukiman dengan kekerasan, perekonomian mereka terhambat, orang-orang mereka mengungsi dan rumah mereka semua dihancurkan," ungkapnya. 

"Tetapi keluhan dari rakyat Palestina tidak bisa membenarkan serangan mengerikan yang dilakukan oleh Hamas. Dan serangan mengerikan tersebut tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina. Perang pun ada aturannya," ujar pemimpin badan dunia itu dalam pidatonya. 

Perkataannya itu langsunh membuat marah Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen. Sembari menunjuk Guterres dan meninggikan suaranya, Cohen pun menceritakan kisah-kisah tentang warga Israel termasuk anak-anak yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. 

Demikian tadi ulasan tentang kenapa PBB tidak membantu Palestina. Semoga bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI