Suara.com - McDonalds Indonesia mengaku tetap berusaha memprioritaskan kenyamanan dan kemanan pelanggan dan pekerja di tengah seruan boikot yang terjadi imbas dari konflik antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza. Diketahui, sebelumnya ramai seruan boikot terhadap restoran cepat saji itu akibat adanya aksi kontroversi dari McDonalds di Israel yang memberi makanan gratis kepada tentara dan warga Israel.
Diakui oleh Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Meta Rostiawati kalau seruan boikot itu menimbulkan tantangan bagi pihaknya. Meski begitu, McDonald’s Indonesia saat ini lebih memprioritas hal lain daripada boikot tersebut
"Situasi yang berkembang saat ini tentunya menimbulkan tantangan. Namun bagi kami, memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan serta karyawan kami selalu menjadi prioritas utama," kata Meta kepada suara.com, Selasa (31/10/2023).
PT Rekso Nasional Food, sebagai pemegang lisensi McDonald’s di Indonesia, sebelumnya juga menegaskan tidak terhubung dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonalds negara lain, termasuk yang ada di Israel.
Baca Juga: Riuh Boikot Starbucks di Media Sosial Usai Dukung Israel, Pengunjung Malah Kasian Dengan Pekerjanya
Meta menyatakan kalau McDonald’s Indonesia hanya akan menyajikan hidangan disukai dan dipercaya oleh konsumen.
"Dedikasi kami sepenuhnya difokuskan untuk memberikan pengalaman bersantap yang disukai dan dipercaya pelanggan melalui pelayanan terbaik, menyajikan makanan dengan kualitas terdepan, serta terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi komunitas dan masyarakat Indonesia - sejalan dengan filosofi 'Niat Baik, Hasil Baik’ yang diajarkan oleh pendiri kami," pungkas Meta.
Diketahui sebelumnya, McDonalds Israel membuat pengumuman akan memberikan makanan gratis kepada Israel Defense Forces (IDF) atau tentara Israel setelah pecahnya perang Israel vs Hamas.
Dalam salah satu postingan di Instagram, McDonalds Israel menulis bahwa pihaknya membuka 5 restoran yang akan menyumbangkan ribuan makanan setiap hari untuk para tentara di lapangan.
"Update, kemarin kami telah menyumbangkan 4.000 makanan ke rumah sakit dan unit militer, kami berniat menyumbangkan ribuan makanan setiap hari untuk tentara di lapangan dan di daerah latihan. Ini di luar diskon untuk tentara yang datang ke restoran. Kami membuka 5 restoran yang hanya untuk tujuan tersebut," tulis pengumuman tersebut.
Baca Juga: Menguji Kekuatan Ancaman Boikot Starbucks Usai Dukungan ke Israel, Cuma Riuh di Medsos?
Gara-gara hal tersebut, McDonalds pun menghadapi seruan boikot massal, tak terkecuali di Indonesia