Suara.com - Di balik hubungan pernikahannya yang sudah 8 tahun, rupanya Uut Permatasari menikah tanpa adanya cinta di awal. Hal ini diakui langsung oleh Uut Permatasari saat podcast bersama Ashanty. Bahkan, Uut Permatasari mengaku takut dengan suaminya yang kala itu seorang polisi.
"Saya belum mencintainya karena saya takut. Pertama saya melihat suami saya sepertinya garang, pendiam. 'Mudah-mudahan dia sayang sama saya,' doa saya setiap hari begitu," ujar Uut Permatasari di podcast YouTube Ngobrol Asix yang tayang pada Kamis (26/10/2023).
Sebab tidak ada cinta itu juga membuat Uut Permatasari sempat menolak saat suaminya mengajaknya berhubungan intim. Meski demikian, akhirnya Uut Permatasari mau dan berhubungan intim dengan sang suami.

“Dan tau nggak, Mbak Ashanty? Kalau sudah menjadi istri itu kan sudah sah ya. Harus melayani lahir batin. Tapi aku masih semoyo (menunda) loh sama suami saya. 'Yang, ntar ya yang. Ntar boleh nggak yang?' 'Boleh sayang'," jelas Uut Permatasari.
Ungkapan Uut Permatasari menikah tanpa cinta sendiri lantas menjadi sorotan. Pasalnya, cinta dalam Islam sendiri adalah hal yang penting dan sifatnya fitrah. Oleh sebab itu, dalam Islam cinta penting dalam hubungan. Lantas bagaimana menikah tanpa adanya cinta?
Mengutip situs Dalam Islam, menikah tanpa adanya cinta sebenarnya diperbolehkan, meskipun pada dasarnya hal itu penting. Hal ini karena dalam Islam terdapat ta’aruf di mana pasangan saling mengenal tanpa menjalani hubungan pacaran yang didasari cinta.
Meski demikian, pernikahan tanpa cinta juga tidak boleh sembarangan. Pasalnya, meskipun menikah tanpa cinta, hal yang harus diperhatikan pasangan di antaranya:
- Tidak ada paksaan
Pasangan tidak boleh menikah karena terpaksa. Keduanya harus sama-sama setuju dalam pernikahan tersebut. Sebagaimana dalam hadis dijelaskan:
Baca Juga: Berapa Gaji Tri Goffarudin Pulungan? Suami Penyanyi Uut Permatasari Jauh dari Mewah Pasca Dimutasi
Tidak boleh seorang janda dinikahkan hingga ia diajak musyawarah (dimintai pendapatnya), dan tidak boleh seorang gadis dinikahkan hingga diminta izinnya.” Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana izinnya seorang gadis?” “Izinnya adalah dengan ia diam”, jawab Rasulullah. (HR. Al-Bukhari).