Pasangan Selingkuh Hingga Zin, Harus Cerai Atau Tidak? Begini Kata Buya Yahya

Minggu, 29 Oktober 2023 | 19:10 WIB
Pasangan Selingkuh Hingga Zin, Harus Cerai Atau Tidak? Begini Kata Buya Yahya
Ilustrasi selingkuh (Freepik/Jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika pasangan berselingkuh atau berzina beberapa pasangan memilih langsung membongkar hal tersebut di depan umum dan menceraikannya. Bahkan, beberapa anak harus menjadi saksi di antara perkelahian kedua orang tuanya.

Sementara itu, terdapat juga beberapa pasangan justru ada yang mempertahankan rumah tangganya. Mereka memilih untuk mempertahankan rumah tangganya dan memaafkan kesalahan yang telah pasangan buat.

Hal ini yang menjadi pertanyaan bagi pasangan, apakah ia harus menceraikan pasangan atau mempertahankan rumah tangganya itu? Lantas sebenarnya bagaimana hukumnya jika pasangan melakukan perselingkuhan atau berzina?

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya menjelaskan, pada dasarnya seseorang berselingkuh bisa karena kepleset atau perkara lainnya. Jika mereka tidak berniat akan hal itu, lalu hati masih kuat untuk mendidiknya, maka itu lebih baik dibandingkan bercerai.

Baca Juga: Viral Curhatan Polisi Dapati Bukti Syur Istrinya yang Mantan Finalis Puteri Indonesia Selingkuh dengan Mahasiswa

ilustrasi selingkuh online (Pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi selingkuh online (Pexels.com/RODNAE Productions)

“Kalau ada orang punya pasangan berzina bisa jadi dia kepleset. Jika hati masih kuat untuk mendidik dia maka itu jauh lebih bagus daripada dilepas tanpa didikan,” ucap Buya Yahya dalam video yang diunggah di kanal Youtube Al-Bahjah TV, beberapa bulan lalu.

Buya Yahya menjelaskan, seseorang mungkin akan sakit hati dengan perbuatan pasangannya. Namun, hal ini bisa dilihat apakah pasangan tersebut menyesal atau tidak. Jika mereka menyesal, ini berarti mereka mau berubah. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen ulang yang dibangun kembali.

“Sakit hati Iya karena ada hati ada cinta Makanya harus ada komitmen baru ada perjanjian ada komitmen baru. Maka mendidik jauh lebih bagus tentunya pasti ada tanda-tanda penyesalan,” jelas Buya Yahya.

Namun, jika kondisinya pasangan tidak menyesal atas perbuatannya, maka berpisah lebih baik. Hal ini karena mempertahankan rumah tangga hanya akan menyakiti diri sendiri. Sementara jika pasangan ingin bertaubat, maka sambut dengan baik.

“Kalau pasangan tidak ada tanda-tanda penyesalan ya tidak perlu dilanjutkan itu namanya menyiksa diri apalagi dia terang-terangan nggak mau apalagi saling menyalahkan. Tapi kalau ada penyesalan ketahuilah bahwasanya sambutlah kerinduannya untuk taubat Makanya bantu dia untuk bertaubat diterima lagi jika mampu, di sini artinya bisa menyimpan marah dalam hatinya menyimpan sakit hatinya sampai kapanpun,” sambung Buya Yahya.

Baca Juga: Dinar Candy Cari Lawan Tanding Boxing, Warganet Sarankan Istri Pertama Ko Apex

Kalaupun hubungan tersebut harus berakhir pada perceraian, maka jangan sampai bercerita mengenai kejelekkan pasangan. Dianjurkan bercerai dan tidak perlu dijelaskan kepada orang lain atas perbuatan pasangan, apalagi memberitahu anak. Hal itu sama saja mendidik anak untuk durhaka kepada orang tuanya.

“Kalau tidak mampu jangan lebih baik dicerai tanpa bercerita apapun tidak usah disebutkan sebabnya, apalagi jangan cerita ke anak karena itu mengajarkannya untuk rusak. Jangan mengajarkan anak untuk membenci ayah atau ibunya jadi dia bermusuhan itu berarti mendidik anak untuk menjadi durhaka kepada orang tuanya,” pungkas Buya Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI