Komedian ternama Indonesia, Kiky Saputri masih terus memberikan responsnya tentang roasting terhadap Ganjar Pranowo yang menjadi pro dan kontra di media sosial belakangan ini.
Sebelumnya diketahui, Kiky mengaku kesal karena materinya diminta untuk dipotong. Padahal ia sudah menyiapkan hal tersebut dengan sebaik mungkin.
Sebelum Kiky Saputri terpancing untuk membahas terkait dengan hal tersebut, muncul sebuah tudingan dari akun @trending_issue yang memiliki 17 ribu pengikut. Akun tersebut balik bertanya apa tidak ada briefing atau rapat kecil dengan pihak Ganjar Pranowo sebelum syuting program lawak di salah satu stasiun televisi swasta tersebut.
Briefing sebelum syuting ini dilakukan untuk membahas plot, segmen, peran, sampai yang boleh dan tidak boleh disinggung dalam roasting. Karena merasa dituding melakukan framing, akhirnya Kiky Saputri pun membongkar sejumlah fakta yang terjadi di balik layar.
“Apa nggak di-brief dulu sama team produksinya kalo Mas Ganjar itu keberatan kalo Mba Kiky nyenggol-nyenggol pihak lain? Yg jadi capres kan Mas Ganjar, roasting aja Mas Ganjar sepuasnya. Ko jadi framing gini?” cuit akun tersebut.
Kiky Saputri kemudian mengklaim bahwa sudah ada briefing dengan tim Ganjar Pranowo.
“Dari tim diinfokan yang TIDAK BOLEH dibahas: Wadas, U-20, dan keluarga. MAKA SAYA TIDAK BAHAS,” cuitnya untuk poin pertama.
“Udah besok-besok gak ada roasting lagi. Cape mikirnya doang. Observasinya setengah mati. Begadang 2 hari. Eh, dicut sesuka hati,” tulis Kiky di akun X-nya, Rabu (25/10/2023).
Kiky kembali buka suara tentang apa saja yang tidak boleh dibahas olehnya dalam roasting tersebut. Adapun tiga isu yang tidak boleh dibahas oleh Kiky Saputri saat roasting Ganjar Pranowo yaitu tentang Wadas, U-20, dan juga soal keluarga.
Baca Juga: Ganjar Bantah Pecah Kongsi dengan Jokowi Gegara Piala Dunia U-20: Beliau Tidak Ada Masalah
Lantas, apakah yang dimaksud dari 3 isu yang tidak boleh dibahas oleh Kiky Saputri roasting Ganjar? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Wadas
Wadas merupakan sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Desa Wadas menjadi sorotan setelah adanya kasus pembebasan lahan untuk penambangan batu andesit sejak Februari 2022 lalu.
Diketahui, tambang batu andesit yang hendak di buka di Desa Wadas ini akan digunakan sebagai bahan baku proyek pembangunan Bendungan Bener di kecamatan tersebut.
Namun, sebagian besar penduduk Desa Bener justru menolak pembebasan lahan untuk penambangan batu andesit yang akan dilaksanakan di wilayahnya.
Bahkan karena adanya penolakan tersebut sempat beredar hastag #SaveWadas, #WadasMelawan, sampai #WadasTolakTambang di sosial media dengan menyasar sang Gubernur Ganjar Pranowo.
Saat itu, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah sempat menggelar rapat usai menyambangi Desa Wadas dan mendengarkan keluh kesah masyarakat yang menolak pembebasan lahan tersebut.
Ganjar menyebut ganti rugi akan segera dibayarkan kepada para warga Desa Wadas yang sudah setuju dengan proyek Bendungan Bener.
Bahkan pihak Pemprov Jateng akan mengajar pihak-pihak yang masih belum setuju untuk berdiskusi ulang agar permasalahan segera terselesaikan.
Namun hingga kini konflik Wadas masih menyisakan ketidakpuasan di kalangan warga.
U-20
Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah dicoret oleh FIFA. Beberapa kritik pun datang kepada Ganjar Pranowo yang saat itu menduduki jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Pasalnya saat itu Ganjar sempat terang-terangan menolak timnas Israel bermain di Indonesia.
Ganjar beralasan penolakan tersebut dilakukan karena ia memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina. Namun saat ini Ganjar juga mengaku kecewa karena Piala Dunia U-20 tidak jadi digelar di Indonesia.
Ganjar mendukung sikap PDIP yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Keluarga
Ganjar Pranowo dikenal sebagai sosok yang memproteksi keluarganya dan mengaku tidak pernah melibatkan keluarga dalam mengambil kebijakan publik.
Diakui oleh Ganjar, hal tersebut juga berlaku sebaliknya, istri maupun sang anak juga tidak pernah melibatkan diri dalam keputusan politik yang diambil Ganjar.
Ganjar menyebut bahaya apabila keluarga dilibatkan dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan masyarakat. Sebab, menurutnya selalu ada sisi gelap dari kekuasaan.
Ganjar mengaku tidak ingin cacian dan makian dialami oleh keluarga terutama istri dan anaknya.
Dia menegaskan, menduduki jabatan publik membuatnya lebih protektif terhadap keluarga.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa