Suara.com - Ketua Dewan Pembina Relawan Penerus Negeri sekaligus Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengaku isu terkait masa jabatan presiden 3 periode atau penundaan pemilu bermula darinya, bukan perintah orang lain. Jika ada yang harus disalahkan, kata dia, adalah dirinya.
"Ada di media, tiga periode katanya itu atas perintah seseorang. Saya mau sampaikan ya, yang ngomong soal isu penundaan pemilu itu namanya Bahlil Lahadalia dan saya tidak pernah diperintah oleh siapapun," tegas Bahlil dalam sambutannya pada acara deklarasi 'Penerus Negeri' di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Isu itu dihembuskannya usai menanggapi sebuah survei di era pandemi. Penundaan pemilu, dinilainya tepat melihat kondisi bangsa dalam menghadapi pandemi. Pengakuan Bahlil soal isu yang kembali menghangat ini membuat profilnya memicu penasaran.
Bahlil Lahadalia merupakan anak pasangan Nurjani dan Lahadalia yang lahir di Banda, Maluku Utara, pada 7 Agustus 1976. Dengan kata lain, usia suami Sri Suparni itu telah menginjak 47 tahun. Adapun saat ini, dirinya bergabung dengan Partai Golkar.
Ia menerima gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, Papua. Bahlil diketahui sempat menjadi sopir angkot untuk membiayai kuliahnya. Saat masih aktif sebagai mahasiswa, ia tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Aktivismenya itu terjadi pada tahun 1998 atau di tengah perjuangan mahasiswa yang mendesak Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Di sisi lain, Bahlil dan teman-temannya di HMI mendirikan perusahaan konsultan keuangan, PT Primatama Cipta Niaga.
Ia pun dipercaya untuk menjabat sebagai direktur utama di perusahaan yang berbasis teknologi informasi (IT) itu. Lalu, pada 2003, Bahlil meninggalkan Primatama Cipta Niaga dan mulai membangun perusahaannya sendiri di sektor pengolahan kayu.
Tercatat pada tahun 2010, Bahlil Lahadalia telah mendirikan PT Rifa Capital yang menjadi induk dari 10 perusahaan miliknya. Gurita bisnisnya itu menjangkau berbagai sektor. Mulai dari pertambangan, konstruksi, logistik, properti, hingga perkebunan.
Sebagai pengusaha muda yang sukses, Bahlil pun bergabung ke dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Peranannya di sana membuatnya bertemu dengan Jokowi. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Umum Hipmi untuk periode 2015-2019.
Lalu, pada Oktober 2019, Presiden Jokowi menunjuk Bahlil untuk menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lembaga ini kemudian berubah menjadi Kementerian Investasi yang bertugas mengawasi penanaman modal serta perbaikan iklim usaha di Indonesia.
Saat ini, Bahlil juga masih aktif sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Penerus Negeri. Kelompok itu adalah relawan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 yang kini resmi mendukung Prabowo. Anggotanya ada yang dari luar negeri, seperti Belanda hingga Amerika Serikat.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti