Busana Muslim Formal Dari Limbah Benang Tenun Tampil di IN2MF 2023,

Minggu, 29 Oktober 2023 | 09:29 WIB
Busana Muslim Formal Dari Limbah Benang Tenun Tampil di IN2MF 2023,
Busana Muslim Formal Dari Limbah Benang Tenun. (Suara.com/ Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inovasi unik berhasil dieksekusi Desainer Modest Nina Nugroho, yang memanfaatkan kain tenun seseh untuk membuat rancangan koleksi Kai.ros di runway Indonesia International Modest Fashion Festival atau IN2MF 2023.

Kain tenun seseh bukanlah sembarang tenun, karena kain ini dibuat menggunakan benang-benang tenun sisa, yang kemudian dikumpulkan dan dipintal kembali menjadi kain tenun utuh, lalu ditimpa motif batik lalu jadilah kain batik tenun seseh.

Adapun koleksi Kai.ros diambil karena dalam bahasa Yunani punya arti momen yang sempurna, halus, dan krusial. Makna momen sempurna ini meliputi waktu dan tempat yang tepat dan cepat yang menciptakan suasana untuk bertindak, berkata-kata, atau bergerak. Kai.ros juga mengambarkan sebuah kesempatan untuk mencapai sesuatu yang diidamkan.

Busana Muslim Formal Dari Limbah Benang Tenun. (Suara.com/ Dini Afrianti)
Busana Muslim Formal Dari Limbah Benang Tenun. (Suara.com/ Dini Afrianti)

Menariknya, Nina sama sekali tidak mengatur para pengerajin kain batik tenun seseh yang ia temukan di Solo, karena ia sepenuhnya membebaskan mereka untuk berkreasi. Tapi siapa sangka, untuk satu kain batik tenun seseh butuh waktu 2 minggu untuk membuatnya. Alhasil karena Nina membutuhkan sekitar 20 kain untuk membuat 8 looks maka dibutuhkan sekitar 10 bulan untuk menyelesaikan pesanan.

Baca Juga: Adu Kompak Ririn Ekawati - Ibnu Jamil vs Gisella Anastasia - Rino Soedarjo di JFW 2024: Pakai Rancangan Nagita Slavina

"Kenapa kain ini penting, karena banyak filosofi yang diangkat. Seseh itu kan dikumpulkan kembali sisa pintalan tenun seseh, dikumpulkan benang sisanya didaurulang kembali menjadi sebuah kain utuh," papar Nina di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/10/2023).

Menariknya, meski Nina tidak memaksa sedikitpun para pengerajin tenun untuk membuat motif atau warna tertentu, tapi perempuan bernama lengkap Nina Septiana itu mengaku beruntung karena hampir semua kain batik tenun yang didapatnya nyaris berwarna senada yakni merah bata.

"Sebagai lambang sustainability fashion di IN2MF, jadi kain tenun ini dinovasikan biar ada motif batik di atasnya. Biar benang bekas pintalannya tidak dibuang menjadi sampah atau limbah industri fashion jadi kita manfaatkan," ujar Nina.

Adapun dari sisi cutting, Nina juga tetap pada DNA-nya yaitu rancangan busana formal, yang bisa digunakan di tempat kerja, meeting, atau acara undangan resmi seperti menghadiri undangan di hotel dan sebagainya.

Sedangkan dari sisi cutting dan siluet, skirt outer, long outer, skirt hingga kulot sehingga sejua kategori item fashion busana bisa diwakili dan ditampilkan Nina di runway IN2MF di JCC, Senayan.

Baca Juga: OOTD Mutiara Baswedan Tarik Perhatian, Ternyata Anak Anies Baswedan Pakain Busana Lokal di JFW 2024

"Tapi Nina tetap secara konsiten, membuat rancangan desainer bhsana muslimah," pungkas Nina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI