Profil HS sang suami: Kumpulkan KTP palsu
Didik juga mengungkap bahwa sang suami merupakan orang dalam bank. HS diketahui menjabat perang penting di bank BUMN itu.
HS dalam kasus ini berperan mengumpulkan KTP palsu yang digunakan FRW untuk membuka rekening.
"Suaminya swasta, yang memasok KTP identitas suaminya, ini suami istri, istri punya kedudukan di situ, suaminya yang pasok, kerjasama lah," terang Didik.
HS juga menggunakan fotonya untuk memproduksi KTP palsu. KTP tersebut tertera nama dan alamat yang berbeda-beda untuk membuka rekening prioritas.
Beli tas mewah hingga mobil
FRW dan HS berhasil meraup Rp 5,1 M dari skenario kompak mereka. Uang 'haram' tersebut digunakan untuk membeli berbagai tas bermerek kondang yang harganya selangit.
Tak berhenti di situ, FRW juga membelanjakan uang tersebut untuk membeli Mercedes-Benz dan CRV memakai kartu kredit prioritas.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Menuju Masa Depan, Bank Mandiri Digitalisasikan Sistem Pembayaran UMKM di Makassar