Suara.com - Sosok Enuh Nugraha viral di media sosial setelah muncul di kanal YouTube Sinau Urip yang dipandu Sukaryo Adiputra. Ia menemukan Enuh di kawasan jalan lingkar Demak.
Saat ditanya, Enuh mengaku lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia terlihat mengenakan pakaian lusuh dan tubuhnya terlihat kotor. Enuh bercerita bahwa dirinya sempat tinggal di wilayah Pesanggrahan, Ujungberung, Bandung.
Lantas, seperti apakah profil Enuh Nugraha, lulusan ITB yang viral hidup di pinggir jalan? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Enuh Nugraha
Baca Juga: Viral Cerita Warga Pontianak Beri Tumpangan ke Teman Kerja, Motor dan HP Malah Hilang
Enuh Nugraha dikenal sebagai individu cerdas dan pendiam oleh warga Ujungberung, Kota Bandung. Ketua RT 01, RW 02, Kelurahan Pasanggarahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung. Seorang Fitriani Arianti (52) menyebut bahwa ia mempunyai hubungan dekat dengan keluarga Enuh, karena kakak Enuh merupakan sahabat dekatnya.
Pada saat remaja, Enuh dikenal sebagai orang yang sangat cerdas, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Ia juga mempunyai reputasi yang kuat dalam bermain catur.
Enuh merupakan salah satu dari enam bersaudara dan semua anggota keluarganya dikenal mempunyai kecerdasan di atas rata-rata.
Meskipun dikenal sebagai anak yang baik dan cerdas, Enuh tidak begitu suka melakukan interaksi sosial. Bahkan, seorang warga juga mengaku bahwa Enuh pernah menjadi ketua karang taruna.
Pemilik channel YouTube Sinau Urip menanyakan tentang masa pendidikan Enuh di masa lalu. Enuh bercerita bahwa saat SMA ia mengambil jurusan IPA. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di ITB dengan mengambil jurusan Kelautan dengan IPK 2,97.
Baca Juga: Viral Wanita Tertabrak Motor Balap Liar di Cikarang, Publik Kecam Pelaku yang Kabur
Mendengar jawaban Enuh tersebut, Adi sontak terkejut, pasalnya Enuh ternyata merupakan orang yang berpendidikan tinggi lulusan kampus ternama.
Diketahui, Enuh Nugraha masuk ke ITB sejak tahun 1997 dan lulus pada tahun 2004 lalu. Setelah lulus dari ITB, ia mengaku pernah bekerja di perusahaan konsultan di bagian perancangan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa