Gen Z Lebih Pilih Hidup Bergelimang Haha daripada Bergelimang Harta

Kamis, 26 Oktober 2023 | 13:56 WIB
Gen Z Lebih Pilih Hidup Bergelimang Haha daripada Bergelimang Harta
ilustrasi tertawa (Pexels.com/Elle Hughes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Generasi Z lagi-lagi kembali menjadi perbincangan publik. Lantaran muncul riset kalau kelompok generasi ini memilih rela punya gaji yang kecil asal bisa bekerja di mana saja. Alih-alih memilih gaji besar namun harus bekerja kantoran.

Merujuk pada riset yang dilakukan Hewlett-Packard (HP) berjudul "Work Relationship Index" yang menyurvei 15.624 responden dari 12 negara, termasuk Indonesia. Diketahui, kalau survey ini dilakukan pada 9 Juni hingga 10 Juli 2023.

Siapa sangka kalau hasil dari survey itu menunjukkan 83% pekerja bersedia menerima gaji lebih kecil. Asalkan memiliki hubungan yang sehat dengan pekerjaannya.

Salah satu aspeknya adalah mendapat fleksibilitas waktu dan tempat kerja. Di antara berbagai kelompok umur yang mengikuti survey, pekerja gen Z adalah kelompok yang paling rela kehilangan gaji dengan jumlah besar untuk mendapatkan fleksibilitas tersebut.

Baca Juga: Fafifu Wasweswos Adalah Makanan Sehari-hari Anak Muda, Muluknya Visi Misi Capres Cuma Bikin Skeptis

Gen Z dikabarkan bersedia dibayar 16% lebih rendah untuk pekerjaan yang menawarkan Work From Anywhere (WFA).

Memangnya seberapa penting sih kesehatan mental dalam dunia pekerjaan bagi para Gen Z?

Alasan Gen Z Pentingkan Kesehatan Mental

Melansir pada hasil survey Herbalide setiap generasi memang memiliki prioritas yang berbeda dalam menjaga kesehatan mereka. Bagi generasi Z dan milenial yang lebih muda, kesehatan mental dianggap lebih penting.

Siapa sangka belakangan ini pentingnya kesehatan mental bagi anak muda, khususnya generasi Z. Hal itu tak lepas dari stres yang mereka rasakan jauh lebih tinggi ketimbang generasi sebelumnya.

Baca Juga: Sasar Pemilih Milenial-Gen Z, Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus Bernama Tim Pemenangan Muda

Menurut Alvara Research Centre pada 2021, tingginya tingkat kecemasan generasi Z karena mereka belum memiliki banyak pengalaman hidup dalam menghadapi tekanan. Ini berbeda dengan generasi pendahulunya, seperti generasi X dan milenial.

Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan Untuk Mendukung Kesehatan Mental Gen Z di Kantor

Penelitian di seluruh dunia menemukan bahwa pekerjaan dan uang adalah penyebab stres paling signifikan bagi Generasi Z. Karena dampak jangka panjang dari pandemi ini, angkatan tahun 2020 dan 2021 harus mengatasi pengangguran dan perekonomian yang lumpuh. Jika kita menempatkan hal ini dalam konteks tujuan stabilitas keuangan generasi Z, maka akan mudah untuk melihat mengapa mereka (bersama generasi milenial) mengalami tantangan kesehatan mental yang paling berat saat ini.

1. Menyediakan Sumber Daya Manajemen Stres

Gen Z baru saja mempelajari seluk beluk dunia kerja. Banyak dari mereka juga memasuki dunia kerja selama pandemi, sehingga mereka mungkin memiliki pandangan yang tidak biasa mengenai pekerjaan. Sebagai penduduk asli digital, mereka mungkin juga sering menghabiskan sebagian besar waktunya terpaku pada layar dibandingkan membangun hubungan kerja tatap muka. Mereka mungkin merasa terisolasi dan terputus, yang juga dapat meluas ke lingkungan kerja mereka.

Pengusaha harus menyediakan berbagai sumber daya untuk manajemen stres guna membantu setiap orang mengatasi kecemasan akibat situasi saat ini.

2. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan

Perusahaan harus memberikan keseimbangan antara kehidupan dan kerja (work life balance). Saat ini adalah saat yang paling kritis bagi perusahaan untuk menerapkan program yang membantu kesejahteraan karyawan. Banyak Gen Z yang pernah bekerja dari rumah karena pandemi ini, sehingga mereka mungkin merasa kesulitan untuk menetapkan batasan antara bekerja dan bermain.

3. Memberikan Insentif Finansial dan Peluang Pertumbuhan Karir yang Jelas

Karena pekerjaan dan uang adalah sumber stres paling signifikan bagi Gen Z, Anda dapat menghilangkan sebagian dari beban tersebut. Menawarkan kompensasi yang tepat akan membantu mengurangi stres mereka dan membuat mereka memiliki kondisi pikiran yang lebih baik, sehingga membuat mereka lebih fokus pada pekerjaan. Insentif finansial dan peluang pertumbuhan yang jelas juga akan membuat mereka merasa lebih aman dalam bekerja dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan atau melampaui harapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI