Suara.com - Pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani sesumbar akan menaikkan pangkat Dandim, Kapolres dan Kapolda jika Partai Gerindra menang di Pemilu 2024. Hal itu diserukan Ahmad Dhani ketika mengkampanyekan sang istri, Mulan Jameela yang merupakan kader Gerindra bertarung di Pileg 2024.
Dalam sekejap aksi kampanye Ahmad Dhani dalam konser yang dihelat di Kompleks TNI AU Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Sabtu (21/10/2023) lalu itu langsung viral dan menuai kontroversi.
Simak rekam jejak Ahmad Dhani di dunia politik yang janji naikkan pangkat Dandim, Kapolres dan Kapolda berikut ini.
Rekam Jejak Politik Ahmad Dhani

Pria bernama lengkap Ahmad Dhani Prasetyo ini lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972 sehingga kini berusia 51 tahun. Sejak kecil, Dhani suka bermain musik. Dhani pun mulai tenar lewat kelompok musik Dewa 19 sejak era 1990-an.
Pada tahun 2012, Dhani sempat menyatakan ogah berpolitik meski mengklaim sudah didekati Partai Golkar. Namun pada masa Pilpres 2014, Dhani mengambil sikap politik mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa untuk menang melawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla.
Pilbup Bekasi 2017 menjadi pengalaman pertama Dhani dalam dunia pemilihan setelah resmi terjun ke dunia politik. Dhani yang ketika itu telah jadi kader Partai Gerindra maju sebagai calon wakil Bupati Bekasi 2017-2022.
Dhani mendampingi Sa'aduddin yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sayangnya Dhani gagal dalam 'percobaan' pertamanya di pilkada.
Gagal di Pilbup Bekasi 2017, tak menyurutkan niat Dhani untuk kembali bertarung di ajang pemilihan. Dia maju dalam Pileg 2019 bersama sang istri, Mulan Jameela.
Bila Mulan Jameela dari dapil Jawa Barat XI, Dhani maju dari dapil Jawa Timur 1 meliputi Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Tapi nasib berbeda harus dialami pasangan suami istri ini.
Baca Juga: Inikah Sosok di Balik Admin Receh Akun Gerindra? Ternyata Orang Terkenal
Mulan Jameela berhasil melenggang ke Senayan meski harus 'menjegal' kolega se-partainya yang sebelumnya dinyatakan lolos. Sementara Dhani terpaksa gigit jari karena perolehan suara tidak cukup mengantarkannya duduk di kursi empuk anggota DPR RI.