Jejak Ahmad Dhani Nyemplung Politik, Nyolong Kampanye di Lingkungan Militer yang Netral

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 26 Oktober 2023 | 13:23 WIB
Jejak Ahmad Dhani Nyemplung Politik, Nyolong Kampanye di Lingkungan Militer yang Netral
Kontroversi Ahmad Dhani (Instagram/@ahmaddhaniofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani sesumbar akan menaikkan pangkat Dandim, Kapolres dan Kapolda jika Partai Gerindra menang di Pemilu 2024. Hal itu diserukan Ahmad Dhani ketika mengkampanyekan sang istri, Mulan Jameela yang merupakan kader Gerindra bertarung di Pileg 2024. 

Dalam sekejap aksi kampanye Ahmad Dhani dalam konser yang dihelat di Kompleks TNI AU Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Sabtu (21/10/2023) lalu itu langsung viral dan menuai kontroversi.

Simak rekam jejak Ahmad Dhani di dunia politik yang janji naikkan pangkat Dandim, Kapolres dan Kapolda berikut ini.

Rekam Jejak Politik Ahmad Dhani

Ahmad Dhani (Instagram/@ahmaddhaniofficial)
Ahmad Dhani (Instagram/@ahmaddhaniofficial)

Pria bernama lengkap Ahmad Dhani Prasetyo ini lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972 sehingga kini berusia 51 tahun. Sejak kecil, Dhani suka bermain musik. Dhani pun mulai tenar lewat kelompok musik Dewa 19 sejak era 1990-an. 

Baca Juga: Inikah Sosok di Balik Admin Receh Akun Gerindra? Ternyata Orang Terkenal

Pada tahun 2012, Dhani sempat menyatakan ogah berpolitik meski mengklaim sudah didekati Partai Golkar. Namun pada masa Pilpres 2014, Dhani mengambil sikap politik mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa untuk menang melawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla.

Pilbup Bekasi 2017 menjadi pengalaman pertama Dhani dalam dunia pemilihan setelah resmi terjun ke dunia politik. Dhani yang ketika itu telah jadi kader Partai Gerindra maju sebagai calon wakil Bupati Bekasi 2017-2022. 

Dhani mendampingi Sa'aduddin yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sayangnya Dhani gagal dalam 'percobaan' pertamanya di pilkada.

Gagal di Pilbup Bekasi 2017, tak menyurutkan niat Dhani untuk kembali bertarung di ajang pemilihan. Dia maju dalam Pileg 2019 bersama sang istri, Mulan Jameela.

Bila Mulan Jameela dari dapil Jawa Barat XI, Dhani maju dari dapil Jawa Timur 1 meliputi Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Tapi nasib berbeda harus dialami pasangan suami istri ini.

Baca Juga: Mulan Jameela Unggah Momen Gemesh Prabowo saat Bercanda, Warganet: Dulu Arogan, Sekarang Kok.....

Mulan Jameela berhasil melenggang ke Senayan meski harus 'menjegal' kolega se-partainya yang sebelumnya dinyatakan lolos. Sementara Dhani terpaksa gigit jari karena perolehan suara tidak cukup mengantarkannya duduk di kursi empuk anggota DPR RI.

Di Pilpres 2019, Dhani pun masih tetap setia mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Dhani bahkan ikut mendukung aksi #2019GantiPresiden. Di tahun yang sama, Dhani mendekam di penjara karena tersangkut kasus ujaran kebencian.

Setelah gagal di Pileg 2019, Dhani dikabarkan maju dalam Pilkada Surabaya 2020. Namun kabar majunya Dhani di Pilkada Surabaya 2020 itu dibantah karena masih fokus menyelesaikan masa penahanannya.

Ahmad Dhani sempat mengungkap rencananya untuk terjun ke dunia politik lagi di tahun 2024. Dia telah bergabung dengan Partai Gerindra dan akan maju di Dapil 1 Jawa Timur.

Minta Maaf Usai Aksi Kampanye Tuai Kontroversi

Ahmad Dhani (Instagram/@ahmaddhaniofficial)
Ahmad Dhani (Instagram/@ahmaddhaniofficial)

Ahmad Dhani menyelipkan pesan kampanye mendukung Prabowo dan istrinya, Mulan Jameela yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Gerindra. Hal itu terjadi saat Dewa 19 tampil di Lapangan Udara (Lanud) Wiriadianata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu (21/10/2023) lalu.

Dhani yang sadar aksinya menuai kontroversi langsung minta maaf dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pada Rabu (25/10/2023) malam.  Dhani meminta maaf setelah terlibat dalam sebuah kampanye di lingkungan militer yang baru saja dia sadari merupakan kawasan netral.

Dalam video itu, Dhani mengakui kesalahannya dan mengucapkan permintaan maaf pada seluruh pihak yang terlibat, terutama jajaran Angkatan Udara Republik Indonesia.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman, guys, dan semuanya, terutama jajaran Angkatan Udara Republik Indonesia, saya ingin mengucapkan kata maaf, serta permintaan maaf," ucap Dhani dalam video klarifikasinya.

"Karena kemarin di Tasikmalaya, saya telah melanggar etika yang seharusnya saya tidak boleh lakukan, yaitu mengkampanyekan Prabowo presiden di daerah militer, khususnya Angkatan Udara, yang seharusnya menjadi daerah netral," sambungnya.

Dia mengungkap penyesalannya karena telah melanggar etika dengan mengkampanyekan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden (capres) 2024. Dhani bahkan menekankan pentingnya memahami aturan bahwa TNI-Polri harus bersikap netral dalam Pemilu.

Dhani juga menjelaskan lebih lanjut mengenai pelanggaran etika yang telah dia lakukan. Dia merasa sangat menyesal karena telah berkampanye di daerah militer terutama di lingkungan Angkatan Udara yang seharusnya bersifat netral dalam konteks politik.

Selain itu Dhani menegaskan permintaan maafnya pada berbagai pihak, termasuk kepada Danalud Tasikmalaya, Kepala Staf Angkatan Udara di Markas Besar, serta kepada seluruh jajaran panglima TNI. Dia berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatannya yang melanggar etika itu di masa depan.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI