Suara.com - Wahana jembatan kaca di kawasan wisata The Geong Banyumas pecah saat diinjak hingga menewaskan satu orang wisatawan dan 4 orang lainnya terluka. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (25/10/2023).
Video pecahnya wahana jembatan kaca tersebut beredar luas di media sosial. Satu orang yang tewas terjatuh dari ketinggian 15 meter. Lainnya bahkan sempat bergelantung dan diselamatkan oleh pekerja.
Akibat insiden ini, kawasan wisata yang berada di dalam kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah itu pun langsung menarik perhatian publik. Untuk mengetahuinya, berikut beberapa fakta tentang The Geong Banyumas yang Suara.com rangkum.
1. Tempat Wisata Sejuk yang Cukup Populer
Baca Juga: Polisi Bakal Cek Rekaman CCTV, Selidiki Insiden Jembatan Kaca Pecah di Wisata The Geong Banyumas
The Geong Banyumas sendiri merupakan salah satu tempat wisata yang cukup populer. Lokasinya yang berada di area Pinus Limpakuwus membuatnya memiliki pemandangan yang indah dan udara yang sejuk.
2. Wahana Baru
Jembatan kaca di The Geong Banyumas masih terbilang baru. Pasalnya wahana ini baru dibuka untuk umum pada bulan April 2023 lalu atau saat Idul Fitri 1444 H. Meski begitu, area ini langsung menarik perhatian para wisatawan.
3. Memiliki Ketinggian 15 Meter
Jembatan kaca diketahui memiliki ketinggian 15 meter dari permukaan tanah, sedangkan panjang total keseluruhan mencapai 75 meter.
Baca Juga: Tewaskan Satu Orang, Ini Kronologi Jembatan Kaca Pecah di Wisata The Geong Banyumas
Yang membuatnya unik, ada patung tangan raksasa berwarna emas yang seolah sedang menopang jembatan kaca berbentuk T itu. Jembatan kaca di The Geong Banyumas sendiri memiliki spesifikasi yang sama dengan jembatan kaca di Baturraden.
4. Jenis
Untuk urusan kaca, pengelola menggunakan jenis tempered dengan ketebalan 1 centimeter dan memiliki ukuran 122,4 cm. Hal ini sempat dijelaskan Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo pada media.
"Ini ketebalannya 12 milimeter. Kita akan ukur ketebalan secara detail. Tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," terangnya.
5. Menerima Banyak Komplain di Media Sosial
Usai dibuka, jembatan kaca The Geong Banyumas rupanya sudah menerima banyak komplain dari pengunjung yang menyoroti soal standar keamanan wahana tersebut. Itu sebabnya, Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo sempat memanggil pihak pemilik untuk melakukan evaluasi.
Sayangnya, pihak The Geong Banyumas hanya mengirimkan perwakilan saja. Karenanya tak ada titik temu, karenanya pihaknya akhirnya hanya menitipkan pesan saja pengelola.
6. Bayar Tiket Rp10 Ribu
Bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi melintas atau berfoto di atas jembatan kaca ditarik biaya Rp10 ribu per orang. Selain itu, pengunjung yang melintas juga diperbolehkan mengenakan alas kaki.
7. Berada di Lahan Milik Kementrian Pertanian
Jembatan kaca itu berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden.
Dalam hal ini Kepala Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo seperti dikutip Antara, pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT.
"Pengelola The Geong bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung," katanya.