PTBA Berdayakan Para Ibu Rumah Tangga dalam SIBA Batik Kujur untuk Bangkitkan Perekonomian

Rabu, 25 Oktober 2023 | 17:45 WIB
PTBA Berdayakan Para Ibu Rumah Tangga dalam SIBA Batik Kujur untuk Bangkitkan Perekonomian
Salah satu pengrajin SIBA Batik Kujur, Tyna Soraya. (Suara.com/Nessy F)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belasan ibu rumah tangga di Dusun Tanjung, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, tengah melakukan aktivitas hariannya. Sebagian dari mereka ada yang menjaga anak sambil mencanting, ada yang melipat kain batik yang sudah jadi, untuk kemudian men-display-nya, dan ada pula yang sedang mempersiapkan malam untuk dicap pada kain polos putih yang sudah disiapkan.

Kegiatan ini dilakukan di sebuah rumah sederhana, yang di salah satu sudutnya terpampang tulisan "Peresmian Sentra Industri Bukit Asam, Batik Kujur khas Tanjung Enim".

Para ibu yang berasal dari golongan usia 30-an hingga 50 tahun itu tergabung dalam 12 kelompok SIBA Batik Kujur. SIBA merupakan singkatan dari Sentra Industri Bukit Asam, yang memang merupakan manifestasi dukungan PT Bukit Asam (PTBA) dalam upaya membangkitkan perekonomian warga di sekitar area pertambangan.

Dalam kesehariannya, kelompok ibu rumah tangga ini memproduksi kain batik dalam bentuk lembaran yang siap pakai. Selain itu, ada juga yang telah disulap menjadi pakaian batik, tas, dan dompet.

Baca Juga: Menilik Batik GIbran Rakabuming Saat Diusung Jadi Cawapres Prabowo Subiatno oleh Golkar

PTBA Beri Pelatihan dan Pendampingan

Salah satu ibu rumah tangga yang telah lama bergabung dalam SIBA Batik Kujur, Tyna Soraya mengatakan, ia ikut kegiatan ini sejak awal. Ketika itu, dia dan teman-temannya, yang merupakan ibu rumah tangga di Dusun Tanjung, tidak mengerti apa-apa tentang membatik.

"Tapi waktu itu, PTBA memberikan pelatihan pada kami dari nol. PTBA memanggil pelatih batik dari Pekalongan dan Yogyakarta, untuk memberikan pelatihan hingga pendampingan buat kami," ujarnya kepada Suara.com, Rabu (18/10/2023).

Kegiatan ini tak disia-siakannya, sebab Tyna mengaku sejak awal, dia memang ingin meningkatkan keterampilannya. Bahkan ia juga punya cita-cita bisa menghasilkan uang sendiri dan membantu menafkahi keluarganya.

"Setiap hari, setelah semua pekerjaan rumah selesai, saya langsung ke sini. Bergabung dengan ibu-ibu yang lain untuk belajar membatik dari ahlinya," ujarnya.

Baca Juga: Berbalut Batik Hijau Mahfud Md Resmi Cawapres Ganjar, Disebut Jadi Pendekar Pembela Wong Cilik

Setelah 3 minggu pelatihan, ternyata PTBA tidak meninggalkan para ibu rumah tangga itu. PTBA memberikan sejumlah modal, berupa lembaran-lembaran kain, malam dan berbagai perlengkapan membatik, agar para ibu itu mulai berkarya.

“Modal tak cuma diberikan di awal kegiatan. Baru-baru ini, kami diberikan 2000-an lembar kain untuk dikerjakan dan setelah jadi, PTBA membantu kami untuk memberikannya kepada pemesan,” ujar Tyna.

Biasanya 1 lembar kain dijual bervariasi, tergantung jenis kainnya. Untuk jenis katun dijual Rp250 ribu per lembar, sedangkan jenis sutra Rp500 ribu per lembar.

“Setiap hasil penjualan kain, saya bisa dapat Rp50 hingga Rp100 ribu per kain, tergantung jenisnya. Alhamdulilah, saya bisa punya penghasilan sendiri,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Batik Kujur, Ahmad Syahdan mengatakan, sejak hari pertama hingga saat ini, PTBA tak pernah meninggalkan SIBA Batik Kujur untuk beroperasi sendiri.

“PTBA masih membantu kami dalam mempromosikan produk yang kami hasilkan. Terus terang, kami tidak pandai berpromosi, sehingga PTBA-lah yang melakukannya,” ujarnya.

Kegiatan mencap batik di SIBA Batik Kujur, di Dusun Tanjung,  Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Suara.com/Nessy F)
Kegiatan mencap batik di SIBA Batik Kujur, di Dusun Tanjung, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Suara.com/Nessy F)

Sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat, Vice President Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono mengatakan, PTBA memiliki Program Corporate Social Responsibility (CSR), yang mencakup 3 hal, yaitu pendidikan yang diposisikan di urutan pertama, kemudian kedua, menjaga keberlangsungan lingkungan.

"Pengembangan usaha mikro dan kecil atau UMK merupakan Program CSR kami yang ketiga, yang salah satunya adalah pemberdayaan para ibu rumah tangga di SIBA Batik Kujur. Untuk meningkatkan ketrampilan mereka, kami mendatangkan pelatih batik dari Pekalongan dan Yogyakarta, dan melakukan pendampingan selama mereka berkreasi," ujarnya.

Hingga saat ini, SIBA Batik Kujur telah menghasilkan banyak pesanan bagi masyarakat pecinta batik. PTBA juga telah mengikutsertakan kelompok Batik Kujur dalam berbagai acara, misalnya Indonesia Fashion Week 2022, Icraft 2022, Indonesia Green Environment And Forestry Expo di Jakarta, Pameran APEKSI 2022 di Bandar Lampung, dan Kriya Sriwijaya Home Decoration di Palembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI