Suara.com - Baru-baru ini, sesi perjodohan dalam kajian Ustaz Hanan Attaki menuai kritik di antara netizen, karena dinilai kurang etis dan tak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini terlihat dalam sebuah postingan yang diunggah akun X @sosmedkeras.
Dalam video tersebut terlihat ada seorang wanita yang diminta naik ke atas panggung oleh dua orang MC. Saat itu, MC pria bertanya padanya, apakah mau untuk dicarikan jodoh dari para jamaah pria yang hadir dalam kajian tersebut.
Tak berpikir panjang, ia pun menjawab "boleh". MC pria itu langsung mencari ke barisan jamaah pria, untuk bersedia dikenalkan oleh wanita yang berada di atas panggung itu.
Seorang pria pun akhirnya menunjuk dirinya sendiri dan naik ke atas panggung. Ia mengaku berusia 23 tahun dan bekerja di Instansi Pemerintah alias berprofesi PNS.
Baca Juga: Video Viral! Datangi Makam Ibunya Sepulang Sekolah, Curhatan Bocah Ini Bikin Warganet Menangis
"PNS, 23 tahun, idaman mertua banget yaa. Terakhir udah ada calon belum?," tanya si MC.
"Belum," ungkap pria tersebut yang disambut riuh oleh para jamaah yang hadir.
Setelah itu, si MC pun bertanya pada wanita yang berada diseberangnya. Ia pun langsung menjawab "gas" tanpa ragu.
"Kak Meli gimana nih? Gas?," tanyanya lagi.
"Gas," ucapnya pasti. Tentu saja momen ini langsung mendapatkan sorotan dari warganet. Terutama kritikan.
Baca Juga: Security Klub Malam di Bali Diduga Saling Pukul Dengan Bule Australia
"Ini kan acara dakwahnya kawan". Etis gak yaa kalo tiba" di tengah" ada acara jodoh" begini? Coba temen" yg punya ilmu agama lebih share ya," kata @_nclxxxx.
"Tapi iyasih. kenapa gak sekalian suruh bawa cv taaruf aja terus yang dituker cv-nya bukan sosmed langsung jd semisal oke ya narahubung si cv yg bakal menjembatani. Ini saran ajaaaa sih supaya menghindari fitnah komen2 lain jg," ucap @takoxxxx.
"Kurang etis sih, malah jadi ikhtilat campur baur laki sama perempuan, ditambah shaf perempuan itu baiknya dibelakang laki laki sesuai perintah Rasulullah, mungkin panitia nya belum paham sama hal hal kaya gini," ungkap @erikxxxx.
Namun yang lainnya juga membela, karena cara ini lebih baik ketimbang tidak ada jamaah berusia muda yang amu ikut kajian dengan suka hati.
"Yang penting niat nya tetap mengharap ridho Allah. Takutnya nnti salah niat, niat nya kekajian nyari jodoh bukan niat mencari ridho," tambah @Smasxxxx.
"Ga etis sih, tp kenyataannya disini kalo "acara kajian" gk ada becanda2nya dibilang keras, radikal, dsb.," kata @merexxxx.
"Ikut kajiannya dulu ngab biar tau konsep acaranya gimana. Itu juga cuma buat hiburan sih di awal acara, klo misal lanjut ya alhamdulillah kan bisa buat pahala mempertemukan jodoh orang. Tp itu bukan acara utamanya," ungkap @intexxxxx.