Dokter Ortopedi Buka Suara Terkait Kondisi Bayi Lepas Panggul Bisa Terjadi Karena Dibedong

Rabu, 25 Oktober 2023 | 09:05 WIB
Dokter Ortopedi Buka Suara Terkait Kondisi Bayi Lepas Panggul Bisa Terjadi Karena Dibedong
Ilustrasi bayi dibedong (Unsplash.com/ Garrett Jackson)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istilah bayi lepas panggul terkesan sangat mengerikan, tapi fenomena ini nyata dan bisa dialami anak saat belajar berjalan. Kondisi yang cukup umum ini disebut hip dysplasia, benarkah bisa karena bedong?

Menurut Konsultan Ortopedi Anak Eka Hospital BSD, dr. Patar Parmonangan Oppusunggu, Sp.OT (K) hip dysplasia atau bayi lepas panggul yang menyebabkan sendi panggul yang berbentuk seperti soket tidak memegang bagian bola tulang paha atas sepenuhnya.

"Hal ini memungkinkan sendi panggul mengalami dislokasi sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini sebaiknya jangan disepelekan karena bisa berdampak pada proses pertumbuhan dan juga kenyamanan si kecil," ujar dr. Patar melalui rilis yang diterima suara.com, Senin (11/11/2023).

Mirisnya, dr. Patar membenarkan kondisi  yang bisa mengganggu tumbuh kembang bayi hingga mengganggu kenyamanan buah hati saat beraktivitas ini, bisa disebabkan karena kebiasaan membedong yang kurang baik.

Baca Juga: Mayat Bayi Tersangkut di Saluran Air Cimanuk, Warga Lapor Polisi

Ilustrasi membedong bayi. (Elements Envato)
Ilustrasi membedong bayi. (Elements Envato)

"Membedong adalah teknik membalut tubuh si kecil dengan kain untuk menjaga suhu dan posisinya tetap terjaga. Membedong memiliki manfaatnya tersendiri untuk bayi dan juga orangtua, namun apabila teknik yang dilakukan kurang tepat, membedong bisa menyebabkan panggul lepas pada bayi," papar dr. Patar.

Inilah sebabnya orangtua juga wajib mengenali tanda bayi lepas panggul, agar bisa cepat dilakukan penangana dan tidak memperburuk kondisinya saat dewasa. Berikut ini 4 tanda yang bisa dikenali:

  1. Sendi panggul mengeluarkan bunyi ketika digerakan.
  2. Panjang kaki kanan dan kaki kiri yang berbeda.
  3. Adanya keterbatasan rentang gerak pada salah satu sendi panggul.
  4. Anak terlihat pincang ketika sudah mulai bisa berjalan.

Selain karena bedong, ada juga faktor risiko yang menyebabkan bayi mengalami lepas panggul, seperti developmental dysplasia yang sudah ada sejak dilahirkan.

"Developmental dysplasia sendiri merupakan gangguan perkembangan panggul pada bayi yang dapat terjadi karena karena beberapa faktor," jelasnya.

Berikut ini beberapa faktor risiko bayi lepas panggul yang harus diwaspadai:

Baca Juga: Babak Baru Kasus Bayi Ditahan RS Gegara Orangtua Tak Punya Biaya Bersalin, DPRD Pesisir Selatan Turun Tangan

- Berjenis kelamin perempuan, anak perempuan diketahui memiliki risiko hip dysplasia 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak laki-laki karena secara biologis perempuan memiliki ukuran panggul yang lebih besar daripada laki-laki.

- Anak sulung, anak pertama diketahui juga memiliki risiko hip dysplasia yang lebih tinggi karena kondisi rahim ibu yang masih ketat dan kencang saat pertama kali mengandung.

- Kehamilan bayi sungsang, ketika bayi dalam posisi terbalik di dalam rahim dimana bokong yang menghadap ke bawah dan bukan kepala.

- Pengaruh faktor genetik, seperti memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami hip dysplasia sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI