Politisi Tidak Pernah Mempercayai Ucapannya Sendiri, Mereka Malah Terkejut Rakyat Percaya

Selasa, 24 Oktober 2023 | 17:45 WIB
Politisi Tidak Pernah Mempercayai Ucapannya Sendiri, Mereka Malah Terkejut Rakyat Percaya
Gibran Rakabuming Raka. [Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini nama Gibran Rakabuming Raka santer menjadi perbincangan di kancah politik. Lantaran ia resmi mendapat dukungan untuk maju cawapress dengan bersanding bersama Prabowo Subianto oleh Partai Golkar.

Dari sebelum ia mendapat dukungan resmi dari Partai Golkar, namanya kerap dielu-elukan bakal untuk maju menjadi cawapres. Namanya pun kerap muncul di statistik elektabilitas.

Namun, beberapa kali ia membantah jika ditanya akan maju jadi cawapress dan dipasangkan dengan beberapa 3 capres yang maju. Sosok Gibran memang bak kembang desa yang sedang ranum-ranumnya di politik Indonesia.

Siapa sangka kabar Gibran telah resmi menjadi pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang, malah menuai pro kontra dari publik. Tak sedikit publik yang mengumpulkan kompilasi momen-momen Gibran menegaskan akan loyal dengan PDIP hingga menepis isu-isu akan dicalonkan menjadi wakil presiden bersama Prabowo Subianto. Berikut ulasannya.

Baca Juga: Soroti Dinasti Politik Jelang Pilpres 2024, Masinton PDIP: Demokrasi Harus Diselamatkan Lewat Pemilu atau Non Pemilu!

Gibran Tegak Lurus Sesuai Arahan Megawati

Politisi PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka menegaskan dirinya tegak lurus soal capres 2024 sesuai apa yang telah diputuskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Penegasan ini menyusul kedatangannya ke kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023). Diduga ia datang terkait pertemuan dengan Prabowo Subianto yang merupakan capres dari Gerindra, Mei 2023.

"Saya sebagai kader PDI Perjuangan, sebagai kader muda saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketua Umum," tegas Gibran.

Kala itu, Hasto selaku Sekjen PDIP pun menyampaikan pesan Megawati. Agar Gibran waspada dengan manuver politik jelang Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Tak Peduli dengan Sikap Gibran, Airlangga Hartarto Tetap Antarkan Daftar ke KPU Rabu Besok

"Tadi kami jelaskan pesan-pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Mas Gibran, bahwa berpolitik itu membangun peradaban, berpolitik itu merawat pertiwi, dan berpolitik itu juga harus waspada dari berbagai manuver-manuver politik," kata Hasto.

Manut Partai Soal Pilpres

Pertemuan Prabowo dan Gibran dengan para relawan memang sempat menjadi sorotan publik. Lantaran pada pertemuan itu, para relawan Prabowo meminta agar Gibran bisa maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres.

Namun, Gibran mengaku tidak tahu menahu soal hal tersebut. Putra sulung Presiden Jokowi mengaku usianya belum cukup untuk maju di Pilpres 2024. Bahkan, ia menyinggung mengenai judicial review terkait Undang-undang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi agar melakukan perubahan usia calon presiden dan calon wakil presiden, ia mengaku mengikuti kesepakatan parta.

"Tetap begini saja. PDIP kan sudah bersikap kan kemarin, saya mengikuti arahan partai saja," ungkap Gibran, Agustus 2023.

Tepis Isu Bikin SKCK Untuk Maju Jadi Cawapres

Usai paslon Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sudah mendeklarasikan akan maju Pilpres 2024. Giliran Prabowo yang ditunggu untuk mengumumkan pasangan cawapresnya. Beberapa nama pun sempat mencuat di media sosial, salah satunya Gibran.

Bahkan, Gibran sampai ditanya soal SKCK sebagai syarat mencalonkan wapres. Namun, ia menepisnya.

"Saya kalau ngurus pasti konangan (ketahuan) kan ke PN sama kepolisian, pasti ketahuan dong. Lho aku ora ngurus apa-apa (lho, saya tidak mengurus apa-apa)," kata Gibran seperti dikutip dari Sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Kamis (19/10/2023).

Lebih lanjut, Gibran juga menyebut keputusan cawapres Prabowo merupakan kewenangan Ketum dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Urusan pencalonan itu ketua-ketuanya yang berhak ya. Gitu nggih (ya)?" katanya.

Gibran Tepis Isu Pindah Golkar

Nama Gibran dikabarkan menjadi cawapres dengan Prabowo semakin menguat usai putusan MK mengenai syarat usia. Selain itu, muncul pula kabar kalau berpindah ke Partai Golkar padahal masih berstatus sebagai kader PDIP.

Namun, putra sulung Presiden Jokowi itu menepis kabar itu.

"Siapa yang bilang?" katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (17/10).

Gibran mengaku selama ini hanya berkomunikasi dengan Partai Golkar sebagai bentuk silahturahmi saja. Ia tak pernah menyinggung soal kemungkinan pindah ke Partai Golkar.

"Kalau komunikasi saya pasti komunikasi, tapi tidak untuk yang ini tadi. Saya kan tetap jaga silaturahmi dengan siapa pun," katanya.

Selain itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan penunjukan sejumlah kepala daerah berusia muda dari partai menjadi jubir dan jurkam pasangan bakal capres dan cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution termasuk yang ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut.

Gibran Resmi Didukung Partai Golkar Untuk Jadi Cawapres Prabowo

Meski sempat membantah dan ditetap menjadi juru kampanye. Tiba-tiba saja Gibran mendapat dukungan resmi dari Partai Golkar untuk bersanding dengan Prabowo di Pilpres 2024.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku senang karena sudah didukung mendampingi Prabowo. Ia mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Terima masih pada keluarga besar Golkar, saya senang apresiasi atas hasil Rapimnas siang ini. Untuk selanjutnya akan kami koordinasi dan tindaklanjuti bersama dengan Pak Prabowo," ujar Gibran.

Setelah itu, tepat pada tanggal 22 Oktober 2023 Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN dan Partai Demokrat resmi mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres-cawapres.

Tentu saja kabar mengejutkan ini membuat publik ada yang merasa turut senang. Bahkan, ada juga yang merasa kecewa karena sebelumnya keluar Presiden Jokowi santer dituding mengukuhkan Dinasti Politik. Hal itu pun semakin menguat usai Gibran resmi menjadi cawapres Prabowo.

Meski mulanya Gibran menepis isu-isu yang membuat resah masyarakat. Ternyata dirinya pun akhirnya jatuh kepada pihak Prabowo Subianto. Sepertinya momen politik ini sangat cocok dengan ungkapan milik Charles de Gaulle bahwa "Politisi tidak pernah percaya atas ucapannya sendiri. Mereka justru terkejut bila rakyat memercayainya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI