Mengenal Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Dulunya Pejuang Kemerdekaan: Cucunya Kini Jadi Capres

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 23 Oktober 2023 | 18:10 WIB
Mengenal Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Dulunya Pejuang Kemerdekaan: Cucunya Kini Jadi Capres
Potret Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Seorang Pahlawan Nasional (Instagram/@srikandioposisi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memang dikenal sebagai tokoh politik dengan latar belakang keluarga orang terpandang. 

Baru-baru ini, Mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menyebut jika dirinya berharap pasangan capres dan cawapres satu ini menang dalam Pilpres 2024 mendatang. Terlebih Anies Baswedan sendiri adalah cucu pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan.

Pernyataan itu disampaikan Said Aqil dalam sambutannya membuka acara 'Santri Berselawat' di Lapangan Tegalrejo, Magelang, Minggu (22/10) malam. Anies dan Cak Imin hadir dalam acara itu beserta puluhan kiai lainnya.

"Yang saya banggakan Insyaallah Presiden Indonesia tahun 2024 Profesor Dr. Assayid Anies Baswedan, cucu pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan," kata Said Aqil dikutip Suara.com, Senin (23/10/2023).

Baca Juga: Bikin Ngakak, Video Cak Imin Slepet Keras Anies Baswedan Pakai Sarung, Ga Bahaya Ta?

"Almukarrom yang saya banggakan, pahlawan santri, mantan tetangga saya, yang saya hormati Dr. Gus Abdul Muhaimin Iskandar Insyaallah Wakil Presiden tahun 2024-2029," lanjutnya.

Dalam sambutannya, Said Aqil mengatakan, Abdurahman Baswedan berperan untuk mencari dukungan dunia internasional dari negara-negara di kawasan Timur Tengah.

"Kakeknya Pak Anies Baswedan itu pahlawan nasional. Yang hubungkan, pergi ke Timur Tengah mencari dukungan kemerdekaan Indonesia, ke Palestina bertemu Mufti Palestina Amin Al Husaini, pergi ke Mesir, ke Saudi," kata dia.

Untuk mengenal lebih dalam Abdurrahman Baswedan, berikut fakta dan profilnya seperti yang telah Suara.com rangkum.

1. Pria Berdarah Arab 

Baca Juga: Alumni Kampus Pendukung Capres Dan Cawapres 2024 Mulai Bermunculan di Sumsel

Abdurrahman Baswedan atau populer dengan nama AR Baswedan adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada 9 September 1908 di Surabaya dari keluarga keturunan Arab.

2. Berprofesi Sebagai Jurnalis

Pada masanya, Abdurrahman Baswedan dikenal sebagai seorang jurnalis yang berani dan tidak bekerja demi uang. Dikutip dari An Nur, dia pernah meninggalkan pekerjaannya di harian Matahari yang membayar dia 120 gulden untuk bergabung dengan Partai Arab Indonesia (PAI) yang dia dirikan bersama pemuda-pemuda keturunan Arab lainnya. 

Abdurrahman Baswedan juga pernah pindah dari surat kabar Sin Tit Po yang membayar dia 75 gulden ke Soeara Oemoem milik dr. Soetomo yang hanya mampu membayar dia 10-15 gulden. Dia termasuk salah satu dari 111 pelopor pers nasional Indonesia menurut Soebagio IN. 

Pada Agustus 1934, harian Matahari memuat tulisan Baswedan tentang orang-orang Arab di Indonesia, yang mengajak mereka untuk bersatu mendukung kemerdekaan Indonesia. Dalam artikel itu terpampang foto Baswedan mengenakan surjan dan blangkon, sebagai simbol identitasnya sebagai warga Indonesia.

3. Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

Sifatnya yang gigih dan berani itulah yang membuat Abdurrahman Baswedan tudak takut memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Bahkan, ia pernah ditahan oleh Jepang pada masa pendudukan (1942) karena aktivitasnya yang dianggap mengganggu kepentingan Jepang. Saat Indonesia merdeka, dia berperan penting menyiapkan gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda 

4. Seorang Diplomat

Bukan cuma itu, Abdurrahman Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia yang berhasil mendapatkan pengakuan internasional bagi Indonesia. Dia pernah ditugaskan sebagai utusan khusus Presiden Soekarno ke negara-negara Timur Tengah, seperti Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, dan Yordania untuk meminta dukungan bagi kemerdekaan Indonesia.

5. Menjadi Menteri

Pada masa kemerdekaan, Abdurrahman Baswedan sempat masuk dalam kabinet yakni sebagai Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir. Ia pernah menjadi bagian dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante.

6. Akhir Hidup

Pada 1986, kondisi kesehatan Abdurrahman Baswedan menurun. Ia pun meninggal pada 16 Maret 1986. Jenazahnya disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir. Atas jasanya, Baswedan pun memperoleh gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI