Suara.com - Ayu Ting Ting kini dikenal sebagai pedangdut dan selebriti yang sukses yang juga menghidupi keluarga besarnya. Karenanya, ia tak pernah berpikir untuk meninggalkan dunia hiburan yang membesarkan namanya, bahkan setelah menikah sekalipun.
Untuk itu, Ayu Ting Ting akan secara tegas membicarakan masalah ini pada calon suaminya kelak jika nantinya pria yang ingin bersamanya memintanya berhenti dari pekerjaanya.
"Siapapun itu ya A', kalau minta gua nikah dan gue disuruh berenti dari pekerjaan gue, gue akan ngobrol dulu sama dia," ujarnya saat berbincang bersama Wendy Cagur seperti dikutip akun TikTok @cuma_konten_0, Sabtu (22/10/2023).
"Lah lu bisa nggak mencukupi kebutuhan gue dan keluarga gue. Karena banyak ni orang-orang di belakang gue yang harus gue tanggung, yang harus gue hidupi," tambah pelantun Alamat Palsu itu.
Baca Juga: Jawaban Boy William saat Disuruh Pilih Ayu Ting Ting atau Lucinta Luna: Beda Fungsi
Jika si pria nanti bersedia mencukupi hal tersebut bahkan berkali-kali lipat, Ayu Ting Ting bersedia untuk keluar dari dunia hiburan. Sayangnya, pernyataannya ini menurut Wendy akan membuatnya sulit untuk mendapatkan pendamping.
Dan akhirnya tidak ada yang sanggup yu. Kalo papda akhirnya setiap ktemu cowo dan mentok di situ dan akhirnya lo tidak menemukan orang yang dalam tanda kutip bisa memenuhi semua ekspektasi lo, artinya lomemamg sudah siap untuk sendiri?," ucap Wendy.
Ayu Ting Ting pun menjelaskan, jika memang yang bersangkutan tidak bisa memenuhi hal tersebut, menurutnya calon suaminya kelad akan mengerti jika bahwa dirinya adalah tulang punggung keluarganya, sebingga ia meminta pengertian dari pria tersebut.
"Kalo ga bisa kan bisa diobrolin baik-baik dia pasti akan ngerti karemana gue adalah tulang punggung keluarga gue jadi ya mau nggak mau gue minta pengertiannya," tambahnya.
Pernyataan ibu satu anak ini lantas menyita perhatian banyak orang. Pasalnya tak sedikit yang menuliskan tentang kewajiban seorang suami dalam Islam yang hanya perlu menanggung kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya, tidak pada keluarga besarnya.
Baca Juga: Virgoun Tak Sanggupi Nafkah Rp12 Miliar, Inara Rusli: Itu Ada Perhitungan Berdasarkan Ilmu
"Suami di wajibkan menafkahi istri dan anak nya, tapi tidak di harus kan untuk menanggung semua kebutuhan keluarganya," ujar @elsxxxxx.
"Gak ada yang mau ayu hidup gak sempurna, cukup nafkahi kamu anak kamu aja udh cukup lah," kata @sitixxxxx.
"Kalo nikah itu bantu keluarga besar bukan suatu kewajiban suami, tapi kalo mau bantu itu hak nya," ungkap @anggxxxxx.
Dikutip Tanya Ustaz, Ustaz Ahmad Ubaidi Hasbillah menjelaskan jika nafkah adalah harta yang diberikan kepada orang yang menjadi tanggung jawab kita, dan menyangkut kebutuhan pokok harian.
Kalau sudah di luar kebutuhan pokok, sebenarnya sudah bukan menjadi tanggung jawab, kecuali kalau memiliki kemampuan lebih.
"Sejauh mana kita harus memberi nafkah kepada tanggungan kita? Yang wajib kembali lagi, adalah yang menyangkut kebutuhan pokok untuk hidup: makan minum, tempat tinggal, pendidikan, dan sebagainya," kata dia.
Kemudian apakah menafkahi mertua termasuk kewajiban? Menurut Ubaid, jawabannya adalah tidak wajib. Tidak ada dalam ajaran Islam menantu wajib menafkahi mertua. Yang wajib adalah menafkahi keluarga yaitu istri dan anak-anak. Bahkan orangtua kandung sekalipun, bukan kewajiban anak untuk menafkahinya.
"Yang menjadi kewajiban anak kepada orang tua adalah berbakti atau berbuat baik dalam bahasa Al Quran wa bi al-walidayni ihsana, "dan terhadap orang tua, kita harus berbakti"," ujarnya.
Kata Ihsan dalam Al Quran tidak spesifik kepada nafkah, tetapi bagaimana seorang anak tidak membuat kecewa atau sedih orang tuanya. Kalau memang yang membuat murka kedua orang tua itu adalah salah satunya urusan nafkah, karena misalnya orangtua tidak punya pekerjaan sama sekali, dan termasuk golongan kurang mampu, sehingga sudah tidak punya kemampuan bekerja, maka di titik ini anak berkewajiban untuk menafkahi orang tuanya.