Suara.com - Putus cinta bukanlah hal mudah untuk dilewati. Bahkan, tak sedikit dari pasangan yang mengakhirinya dengan bermusuhan. Padahal, perpisahan tidak harus slalu menimbulkan trauma.
Untuk itu, ketahuilah 7 aturan untuk menciptakan perpisahan secara damai, karena putus cinta dengan baik-baik dan melangkah dengan elegan justru bisa membuat segalanya lebih baik. Berikut daftarnya seperti dikutip Times of India.
1. Berkomunikasi dengan jujur dan langsung
Kunci perpisahan yang damai dimulai dengan komunikasi yang jujur dan langsung. Daripada menghindari hal yang tidak bisa dihindari, lakukan percakapan terbuka dengan pasangan Anda.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Romansa Bioskop Online, Sajikan Kisah Cinta Berbagai Rasa
Ekspresikan perasaan, kekhawatiran, dan alasan mengapa Anda ingin putus cinta dengan cara yang baik dan terhormat. Hindari permainan saling menyalahkan, dan ingatlah bahwa kejujuran tidak harus brutal. Pilih kata-kata Anda dengan hati-hati, fokus pada pernyataan "saya" dan perasaan Anda sendiri.
2. Pilih waktu dan tempat yang tepat
Pilihlah tempat yang tenang dan tertutup untuk membicarakan perpisahan. Hindari melakukannya di depan umum atau melalui telepon. Berikan pasangan Anda rasa hormat dalam percakapan tatap muka, di mana Anda berdua dapat berbicara dan mendengarkan tanpa gangguan.
3. Dengarkan dan berempati
Putus cinta memang sulit bagi kedua belah pihak, atau bisa juga sulit bagi Anda berdua. Oleh karena itu, jadilah pendengar yang baik dan latih empati. Biarkan pasangan Anda mengungkapkan perasaan, kekhawatiran, dan pertanyaannya. Hindari menyela atau bersikap defensif. Empati adalah jembatan menuju pemahaman dan penyembuhan.
Baca Juga: Terbongkar! Jessica Wongso Berkali-kali Coba Bunuh Diri hingga Tulis Surat Perpisahan
4. Tetap tenang dan hormati batasan
Emosi bisa memuncak saat putus cinta, tapi penting untuk tetap tenang. Ingatlah bahwa membentak, menghina, atau menyerang tidak akan membantu siapa pun. Hormati batasan pribadi, baik fisik maupun emosional, dan hindari memancing emosi pasangan Anda.
5. Rencanakan transisi
Diskusikan bagaimana Anda akan menghadapi kehidupan setelah putus cinta, adakag harta bersama, teman bersama, dan aspek praktis lainnya dari perpisahan tersebut. Memiliki rencana yang jelas dapat mencegah kesalahpahaman dan tekanan tambahan di kemudian hari.
6. Saling memberi ruang
Setelah putus, penting untuk saling memberi ruang. Hindari kontak terus-menerus, terutama jika perpisahan masih baru. Luangkan waktu untuk menyembuhkan dan mendapatkan kembali pijakan emosional Anda. Ini adalah bagian penting dari proses dan memungkinkan pertumbuhan pribadi.
7. Fokus pada perawatan diri
Putus cinta bisa menjadi katalisator yang kuat untuk pertumbuhan pribadi. Gunakan waktu ini untuk fokus pada perawatan diri dan menemukan kembali minat Anda. Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau terapis jika diperlukan. Akhir dari satu bab bisa menjadi awal dari bab baru yang indah.