Suara.com - Ikan menjadi salah satu makanan yang memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Hal ini karena ikan mengandung berbagai nutrisi yang baik, khususnya untuk pertumbuhan anak.
Namun, terkadang anak-anak justru tidak suka mengonsumsi ikan. Hal ini karena menurut beberapa anak rasa ikan tidak begitu nikmat dibandingkan protein lain seperti daging dan ayam. Rupanya, alasan anak tidak menyukai ikan ini bisa saja terjadi karena tidak dibiasakan sang ibu sejak hamil.
Guru Besar Ilmu Gizi IPB University dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, M.S. menjelaskan, makanan yang dikonsumsi ibu sejak hamil rupanya sangat berpengaruh kepada anak saat bayi.
Jika ibu terbiasa mengonsumsi ikan sejak hamil, ini dapat membuat anak bisa suka saat mereka lahir. Hal ini karena mereka sudah terbiasa dengan rasa ikan saat di dalam kandungan. Hal itu akan membuatnya saat mencicipi ikan tidak terasa aneh dan justru terbiasa.
Baca Juga: Di Hadapan Prabowo, Ketum Golkar Bicara Sosok Anak Muda Under 40 Tahun Bisa Rebut Suara di Jateng
“Kalau anak mau suka ikan, dari ibunya juga harus terbiasa konsumsi saat hamil. Hal ini juga dilakukan ketika menyusui. Nantinya, ketika mereka dewasa akan lebih terbiasa dengan ikan," ucap Prof Hardinsyah, dalam konferensi pers #Keluarga GemarIkanBersamaABC, Kamis (19/10/2023).
Hal ini juga tidak berpengaruh pada saat hamil saja. Pasalnya, ibu juga bisa membuat anak terbiasa mengkonsumsi ikan saat ia menyusui. Hal tersebut akan mempengaruhi ASI yang ada sehingga anak terbiasa mengonsumsi ikan saat dewasa.
Meski demikian, ada hal lain yang sering menjadi penyebab anak tidak suka konsumsi ikan, yaktu trauma karena tulangnya. Prof. Hardinsyah menuturkan, para orang tua harus bisa mendampingi anak saat mengonsumsi ikan. Ketika mereka tertusuk tulang, itu membuatnya menjadi trauma dan tidak ingin konsumsi ikan lagi.
"Ketika kita sajikan kepada anak-anak itu harus dibimbing, harus didampingi apalagi dia masij ada ikannya karna bisa trauma kalau dia sekali kena tusuk karena enggak disiapkan dengan baik," jelas Prof. Hardinsyah.
Jika anak trauma, ini akan sulit membuatnya menyukai ikan. Sementara salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggantikan protein lainnya. Namun, anak jadi tidak bisa konsumsi ikan. Padahal, terkait konsumsi protein lebih disarankan beragam agar cita rasanya berbeda-beda.
Baca Juga: Saksi Kunci Beberkan Semuanya, Polisi Cari Golok Pembunuh Ibu dan Anak di Subang
"Kalau anak ada yang trauma sulit untuk mendidiknya alternatif sumber protein ada. Gapi yang bagus itu tadi makan beragam kadang telur, ikan, tempe, tahu, daging, ayam" pungkas Prof. Hardinsyah.