Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga seringkali mengisyaratkan adanya kesesatan dalam beragama dan senantiasa memperingatkan ummat agar menjauhinya.
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, ia berkata: "Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah membuat garis dengan tangannya, lalu bersabda: ‘Ini jalan yang lurus’. Kemudian, beliau membuat beberapa garis di kanan-kirinya, lalu bersabda: 'Ini semua adalah jalan-jalan yang sesat, pada masing-masing jalan ini ada setan-setan yang mengajak untuk masuk ke sana'." (HR. Ahmad, An Nasa’i dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dikutip Buletin Muslim, seseorang dikatakan sesat dalam beragama jika ia tidak menempuh jalan atau metode beragama yang benar sesuai Al Quran, hadits dan pemahaman para sahabat. Kesesatan dalam beragama ini memiliki probabilitas yang banyak.
Dengan kata lain, bentuk, cara dan pola kesesatan dalam beragama sangat beragam dan sangat mungkin akan terus bertambah dari zaman ke zaman.
Ikut dalam ajaran sesat berarti termasuk dalam perbuatan syirik, yang menurut situs Fakultas Agama Islam UMSU, syirik adalah istilah dalam agama Islam yang mengacu pada tindakan atau keyakinan menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang lain dalam ibadah atau pengabdian.
Dalam Islam, syirik dianggap sebagai dosa besar yang paling serius dan tidak dapat dimaafkan, karena bertentangan dengan prinsip dasar tauhid (keyakinan akan keesaan Allah). Maka, ketika seseorang mati tanpa bertobat, dia tidak akan mendapatkan pengampunan di akhirat. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An Nisa: 48)
Allah juga berfirman:
"Sesungguhnya orang yang berbuat syirik terhadap Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maidah: 72).
Baca Juga: 5 Fakta Artis Ben Kasyafani dan Ida Royani Diduga Ikut Aliran Sesat, Kena Somasi Mantan Anggota