Ben Kasyafani Diduga Ikut Aliran Sesat Hingga Disomasi, Jika Terbukti Benar Dosanya Besar Sekali

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 20 Oktober 2023 | 18:30 WIB
Ben Kasyafani Diduga Ikut Aliran Sesat Hingga Disomasi, Jika Terbukti Benar Dosanya Besar Sekali
Ben Kasyafani di Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat, Jumat (20/10/2017). [suara.com/Puput Pandansari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ben Kasyafani mendadak jadi sorotan usai disomasi karena diduga ikut dalam aliran sesat. Somasi ini dibuat oleh mantan dari pengikut aliran tersebut, mereka adalah Elyana dan Imam Naasai.

Lewat kuasa hukumnya, Ichwan Toni, keduanya menuduh Ben Kasyafani merupakan pengikut dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII yang memilikipaham takfir, yakni menganggap semua orang Islam yang tidak bergabung ke dalam barisannya dianggap sebagai orang kafir. 

"Pesan terbuka kepada dua publik figur yaitu Ida Royani dan Ben Kasyafani. Dalam hal ini patut diduga keterkaitannya dengan suatu ajaran yang diduga menyimpang," kata kuasa hukum Elyana dan Imam Nasai, Ichwan Toni, dikutip dari YouTube Seleb on Cam.

Selain Ben, somasi juga ditujukan untuk Ida Royani yang disebut penerobos ibu-ibu pusat untuk Indonesia bagian barat. Sedangkan mantan suami Marshanda ini tak memiliki jabatan apapun, alias hanya sebagai jamaah. Bahkan keduanya disebut bangga mengikuti aliran tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Artis Ben Kasyafani dan Ida Royani Diduga Ikut Aliran Sesat, Kena Somasi Mantan Anggota

Tak hanya itu, Eliana yang hadir dalam konferensi pers tersebut ikut mengaitkan perceraian Ben Kasyafani dengan mantan istrinya, Marshanda menjadi salah satu bukti keterlibatan Ben dalam aliran itu.

"Itu banyak kok anggotanya para korban-korban perceraian," ucap Eliana.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah menetapkan sepuluh kriteria suatu aliran dapat digolongkan tersesat. Namun, tidak semua orang dapat memberikan penilaian suatu aliran dinyatakan keluar dari nilai-nilai dasar Islam.

”Suatu paham atau aliran keagamaan dapat dinyatakan sesat bila memenuhi salah satu dari sepuluh kriteria,” kata Ketua Panitia Pengarah Rakernas MUI Tahun 2007, Yunahar Ilyas, di Jakarta.

10 Kriteria Aliran Sesat tersebut adalah:

Baca Juga: Ben Kasyafani dan Ida Royani Dituduh Anut Aliran Sesat

1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam

2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar'i (Al Quran dan as-Sunnah)

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Quran

4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Quran

5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir

6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sumber ajaran Islam

7. Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul

8. Mengingkari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir

9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah

10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i

Dosa Mengikuti Aliran Sesat

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga seringkali mengisyaratkan adanya kesesatan dalam beragama dan senantiasa memperingatkan ummat agar menjauhinya. 

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, ia berkata: "Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah membuat garis dengan tangannya, lalu bersabda: ‘Ini jalan yang lurus’. Kemudian, beliau membuat beberapa garis di kanan-kirinya, lalu bersabda: 'Ini semua adalah jalan-jalan yang sesat, pada masing-masing jalan ini ada setan-setan yang mengajak untuk masuk ke sana'." (HR. Ahmad, An Nasa’i dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Dikutip Buletin Muslim, seseorang dikatakan sesat dalam beragama jika ia tidak menempuh jalan atau metode beragama yang benar sesuai Al Quran, hadits dan pemahaman para sahabat. Kesesatan dalam beragama ini memiliki probabilitas yang banyak. 

Dengan kata lain, bentuk, cara dan pola kesesatan dalam beragama sangat beragam dan sangat mungkin akan terus bertambah dari zaman ke zaman.

Ikut dalam ajaran sesat berarti termasuk dalam perbuatan syirik, yang menurut situs Fakultas Agama Islam UMSU, syirik adalah istilah dalam agama Islam yang mengacu pada tindakan atau keyakinan menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang lain dalam ibadah atau pengabdian. 

Dalam Islam, syirik dianggap sebagai dosa besar yang paling serius dan tidak dapat dimaafkan, karena bertentangan dengan prinsip dasar tauhid (keyakinan akan keesaan Allah). Maka, ketika seseorang mati tanpa bertobat, dia tidak akan mendapatkan pengampunan di akhirat. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An Nisa: 48)

Allah juga berfirman:

"Sesungguhnya orang yang berbuat syirik terhadap Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maidah: 72).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI