Suara.com - Kemajuan teknologi di era digital ini memang seolah menjadi pisau bermata dua. Lantaran selain memudahkan kehidupan manusi di era modern ini, di sisi lain juga bisa membuka peluang untuk berbagai tindak kriminal melalui media digital.
Salah satunya adalah fenomena revenge porn. Revenge porn merupakan tindak menyebarkan video dan foto seksual tanpa seizin pemiliknya.
Biasanya, revene porn dilakukan oleh seorang mantan pasangan atau orang yang memiliki dendam pribadi terhadap korban. Tentu saja hal ini sangat berdampak dan menyebabkan kerugian bagi korbannya.
Hal itu pun turut dirasakan oleh publik figur bernama Rebecca Klopper. Tak hanya sekali, Rebecca Klopper bahkan dituding jadi pelaku dalam dua video syur sekaligus. Hal itu tentu saja membuat citranya sebagai publik figur menjadi tercoreng.
Terhitung dua kali ia tertimpa tindak revenge porn ini. Untuk yang kedua dan ketiga, video syur mirip Rebecca bersama seorang pria, berdurasi lebih panjang, yakni 11 menit dan 1 menit 40 detik.
Sebelumnya Rebecca juga pernah dihantam dengan kemunculan video syur mirip dirinya berdurasi 47 detik.
Karena hal ini, tak hanya menyerang mental Rebecca saja. Melainkan karir dan mimpi ke depannya di dunia hiburan.
"Rebecca pada saat video pertama beredar hancur masa depannya, hancur kariernya, mimpi-mimpinya," kata Raudhah Mariah kuasa hukum Rebecca.
Rebecca Klopper Diobjektifikasi hingga Slut Shaming
Baca Juga: Video Syur Rebecca Klopper Muncul Lagi, Pengacara Sebut Sengaja Dicicil Penyebar
Hal paling nelangsa yang dirasakan seorang Rebecca adalah dirinya menjadi korban diobjektifikasi oleh masyarakat. Pada masalah ini, ia menjadi victim blaming bahkan dipermalukan (slut shaming).