Suara.com - Cara memilih skincare untuk kulit sensitif susah-susah gampang. Tapi jika keliru, efeknya bisa menimbulkan masalah kulit yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi coba deh simak, kiatnya dari dokter kulit berikut!
Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Eddy Karta SpKK, PhD menjelaskan efek skincare yang tidak tepat bisa menyebabkan kulit kemerahan, jerawat bahkan iritasi yang butuh penanganan ekstra.
Inilah sebabnya disarankan pemilik kulit sensitif, wajib berkonsultasi lebih dulu sebelum memilih skincare, seperti kandungan apa yang boleh dan tidak boleh digunakan.
"Bila kulitnya sedang tidak baik-baik saja, misalnya merah-merah atau terasa perih dan mengalami pengelupasan terus menerus karena bisa jadi merupakan suatu penyakit kulit seperti rosacea, dermatitis, atau psoriasis," ujar dr. Eddy melalui rilis skincare berbahan dasar alami SkinFood yang diterima suara.com, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga: Tips Merawat Kulit dari Luar dan Dalam untuk Jaga Kecantikan Kulit Alami
Berikut ini 3 langkah dan cara memilih skincare untuk kulit sensitif menurut dr. Eddy.
1. Ada Label Hypoallergenic
Menurut dr. Eddy saat ini sudah banyak produk skincare yang aware terhadap kondisi kulit yang semakin beragam. Salah satunya kulit senitif, sehingga umumnya produsen sudah menerapkan label khusus untuk kulit sensitif, kulit berminyak, hingga kulit kering.
Salah satunya memiliki label hypoallergenic-nya, yaitu produk tersebut diformulasikan untuk sebisa mungkin tidak menimbulkan reaksi alergi, yang umumnya tidak menggunakan pewarna dan pewangi.
"Dapat menggunakan produk yang berlabel kulit sensitif, hypoallergenic, dan gentle skin care," papar dr. Eddy.
Baca Juga: Pakai Skincare Wajib di Cuaca Panas, Baiknya Sunscreen atau Lotion Dulu Ya?
2. Hindari Kandungan SLS
Untuk tahu kandungan dalam skincare, sebagai pengguna juga harus cermat yaitu tidak menggunakan bahan yang mengandung deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate), fragrance, paraben dan alkohol untuk pemilik kulit sensitif.
SLS merupakan zat yang dapat memunculkan busa pada cairan pembersih. Senyawa SLS dibuat dari minyak bumi dan tanaman, seperti kelapa dan minyak sawit.
Fragrance atau pewangi adalah kandungan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik untuk memberikan wangi atau aroma tertentu.
Paraben adalah pengawet yang umum digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam produk.
Alkohol pada skincare bisa merusak lapisan pelindung kulit atau dermal, hingga menyebabkan kulit yang tadinya normal jadi rentan dan mudah iritasi.
3. Uji Coba Skincare Lebih dulu
"Uji coba produk skincare baru dengan dioleskan dulu ke area yang tidak
nampak seperti jawline atau belakang telinga. Jika keesokan paginya kulit area tersebut baik-baik saja maka baru diaplikasikan ke wajah," ujar dr. Eddy.
Kulit di belakang telinga dan punggung tangan dipilih karena memiliki tekstur yang serupa dengan kulit wajah. Jika terjadi reaksi iritasi pada kulit di belakang telinga, misalnya, iritasi dapat tertutupi dan dapat beraktivitas seperti biasa.