Suara.com - Nama Keisya Levronka kembali menjadi sorotan usai videonya bersama Mahalini viral baru-baru ini. Dalam video yang beredar, Keisya Levronka terlihat sedang melakukan tindik telinga yang ditemani Mahalini.
Namun, pada saat diledek teman-temannya pelantun lagu Tak Ingin Usai itu menyebut kata ‘Tuhan Yesus’. Hal itu lantas menuai sorotan karena Keisya Levronka diketahui beragama Islam. Sementara itu, Keisya Levronka juga langsung mengucap istighfar usai mengatakan hal itu.
"Enggaklah. Tuhan Yesus. Astaghfirullah," ucap Keisya Levronka dalam video yang diunggah kanal Youtube Kolase, Rabu (18/10/2023).
Mahalini yang mendengar hal itu langsung menegurnya. Ia bahkan mengingatkan Keisya Levronka kalau ucapannya itu bisa membuatnya viral dan dihujat oleh warganet.
Baca Juga: Sebut Astagfirullah Tuhan Yesus, Keisya Levronka Ditegur Mahalini: Nanti Viral, Salah Lagi
"Nanti viral lagi salah lagi, lo," ujar Mahalini.
Video singkat tersebut lantas menjadi sorotan. Ada warganet yang menyebut kalau Keisya Levronka tidak menghargai agamanya sendiri.
"Mungkin tingkat keimanannya masih angin-anginan, jadi nggak tau gimana cara menghargai agamanya sendiri," komentar salah seorang warganet.
Mengutip Islamqa, umat Muslim sebenarnya boleh mengucapkan kata ‘Yesus’. Namun, hal ini kembali kepada konteksnya. Jika kata Yesus diucapkan sebagai bentuk kagum, kaget atau sedih sebagaimana ucapan orang-orang nasrani maka hukumnya tidak boleh.
Hal ini juga telah dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW tentang menyerupai orang-orang kafir.
Baca Juga: "Ungkapan Cinta Mahalini untuk Rizky Febian Picu Nyinyiran Publik
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka”. (HR. Abu Daud: 4031 dan telah ditashih oleh Albani di dalam Shahih Sunan Abu Daud).
Konteks di sini juga berlaku dengan penggunaan Nabi Isa AS. Jika konteksnya untuk berdoa dan meminta pertolongan kepadanya, maka hal itu termasuk menyekutukan Allah Ta’ala.
“Dan janganlah engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allah, sebab jika engkau lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zhalim”. (QS. Yunus: 106).
“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung”. (QS. Al Mukminun: 117).
Dengan demikian, menyebut kata Yesus ini tergantung dengan konteks. Selama bukan mengarah kepada gambaran Yesus adalah Tuhan maka diperbolehkan. Namun, jika digunakan sebagai perumpamaan meminta doa dan pertolongan, itu hukumnya dosa dan sama saja mempersekutukan Allah SWT.