Suara.com - Gelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 tiba pada fase akhir bertajuk "Bagi" di mana seluruh karya para seniman akan dipamerkan ke publik. Fase Bagi dari PKN itu tidak hanya dirancang dalam bentuk pameran, tapi juga tur, jamuan makanan, pergelaran, konferensi, lokakarya, penerbitan, gelar wicara, instalasi, dan masih banyak lagi.
Konsep Ruang Tamu diusung para penyelenggara. Alasannya, rangkaian acara itu ingin dibuat seolah seperti rumah yang telah bersiap menerima kunjungan dan interaksi yang akan terjadi di ruang tamu. Dengan konsep itu juga diharapkan bisa jadi oemantik jalannya diskusi antar pengunjung juga dengan seniman mauoun kurator yang ada.
Ruang Tamu PKN akan disebar di 40 titik di wilayah Jabodetabek dengan empat titik ruang tamu utama di Galeri Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, Gedung Produksi Film Negara, dan MBloc Space.
"Diharapkan bisa jadi tempat berkumpul, berdiskusi, bercengkerama untuk jadi titik awal kolaborasi panjang dan berkelanjutan di masa depan," kata Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid saat konferensi pers di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga: Cara Reservasi Bus Jogja Heritage Track, Ide Liburan yang Unik di Kota Pelajar
Seluruh rangkaian kegiatan yang disiapkan selama PKN 2023 dihasilkan oleh delaoan kurator yakni, Temu Jalar, Rantai Bunyi, Gerakan Kalcer, Laku Hidup, Jejaring Rimpang, Berliterasi Alam dan Budaya, Pendidikan dan Berkebudayaan, serta Sedekah Bumi Project.
Total ada 35 sub kegiatan dari turunan delapan besar tersebut.
Puncak acara fade Bagi dari PKN 2023 itu akan diadakan pada 20-29 Oktober 2023 dengan rangkaian acara mulai dari diskusi seniman, bazaar barter, hingga festival layar tancep. Seluruh acara digelar secara gratis bagi siapa pun mulai pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Diketahui bahwa PKN memang jadi acara rutin dari Kemendikbud Ristek setiap dua tahun sekali. Acara itu pertama kali diadakan pada 2019. Pelaksanaan ini jadi salah satu strategi untuk memajukan kebudayaan hasil dari Kongres Kebudayan Indonesia pada 2018.
Baca Juga: Viral Pria Menari dengan Busana Wanita Seksi di Acara Kebudayaan Jambi, Langsung Dibubarkan Ormas