Cerita Dokter Forensik Hastry Tersiksa sampai Depresi Diteror Arwah Korban Kasus Pembunuhan Subang

Kamis, 19 Oktober 2023 | 17:52 WIB
Cerita Dokter Forensik Hastry Tersiksa sampai Depresi Diteror Arwah Korban Kasus Pembunuhan Subang
Cerita Dokter Forensik Hastry Tersiksa sampai Depresi Diteror Arwah Korban Kasus Subang (YouTube/Deddy Corbuzier)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Sumy Hastry Purwanti, seorang ahli forensik mengungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang, yang saat ini telah menemukan titik terang. Bahkan, Dokter Hastry sempat merasa tersiksa lantaran dimimpikan oleh ibu dan anak yang menjadi korban pembunuhan. 

Diketahui sebelumnya, warga Subang sempat digegerkan dengan penemuan mayat ibu dan anak beranam Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di dalam bagasi mobil Alphard mereka di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Sabu, tapatnya pada Rabu 18 Agustus 2021.

Sebagai informasi, kasus pembunuhan ibu dan anak ini pun telah diambil alih oleh Polda Jabar sejak tanggal 15 November 2021 lalu. Setelah dua tahun berlalu kasus mandek, kini Polda Jawa Barat pun menetapkan lima orang tersangka dalam pembunuhan ini usai seorang pelaku menyerahkan diri.

Kelimanya yaitu M Ramdanu alias Danu, Yosef Hidayah suami sekaligus ayah dari korban, Mimin istri kedua Yosef, Arighi Reksa Pratama, anak dari Mimin dan juga Abi anak dari Mimin. Kini para tersangka telah di tahan di Polda Jawa Barat. Kasus Subang ini mulai terungkap setelah 2 tahun berlalu berkat pengakuan Danu yang mendatangi Mapolda Jabar, pada Senin (16/10/2023) lalu.

Baca Juga: Sosok Mimin: Istri Muda Yosep Ikut Jadi Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Dalam kasus ini, ahli forensik Sumy Hastry Purwanti kala itu bertugas memeriksa jenazah korban. Dalam menangani kasus pembunuhan miaterius ini, dokter Hastry mengaku tersiksa karena sempat diteror arwah kedua korban. 

Cerita Dokter Forensik Hastry Tersiksa Diteror Arwah Korban Kasus Pembunuhan Subang 

Melalui podcast di YouTube Deddy Corbuzier, Dokter Hastry menceritakan pengalamannya saat memeriksa jenazah ibu dan anak korban pembunuhan di Subang. Meskipun sejumlah petunjuk dan DNA sudah ada, namun polisi belum berhasil menangkap pelaku. Sampai-sampai membuat Dokter Hastry angkat tangan. 

"Kasus Subang, saya dikejar tuh sama netizen karena kasus subang, yang 18 agustus tahun 2021," katanya dalam Kanal Youtube Deddy Corbuzier, yang dilansir pada Kamis (19/10/2023). 

"Angkat tangannya karena apa tuh?" Tanya Deddy Corbuzier. 

Baca Juga: Dokter Forensik Hastry Sudah Kasih Clue Pelaku Pembunuhan Ibu Anak di Subang, Tapi Tak Kunjung Ditindak

"Iya, belum ditangkap pelakunya, belum ada. Padahal saya sudah melakukan autopsi kedua. Dan saya sudah jelaskan paparkan, udah kasih clue-clue nya, tapi belum ada tersangka yang ditangkap sampai sekarang," ungkapnya. 

Dokter yang berpengalaman dalam dunia forensik ini menyebut pada kasus Subang tugasnya sudah selesai dalam menyajikan data serta alat bukti. Namun, ia merasa tak lega sebab pelakunya belum berhasil ditangkap. 

"Tapi saya gemes, padahal menurut saya itu bisa lho (terungkap). Kan nonton CSI toh, kita juga main DNA, saya ngomongin di sini aja yah, biar didengar," bebernya. 

Lebih lanjut, Dokter Hastry menyebut bahwa DNA di TKP juga sudah diambil. Dan ternyata tidak ada yang cocok dengan sejumlah saksi. Namun, sebenarnya polisi bisa menarik garis keturunan sang ibu untuk mencocokkan DNA. 

"Kita tariklah dari garis keturunan ibu, iya kan itu siapa tahu ada yang cocok gak? Ternyata sampai sekarang belum dikerjakan," sambungnya. 

Tak sampai disitu, upaya dari Hastry, sebagai dokter forensik juga telah menganalisa dari perkiraan jam kematian atau waktu kematian (thanatology) 

"Saya punya jam kematian loh, jam kematian dia dibunuh, memang jelas dia dibunuh kan. Karena saya kan (melakukan) autopsi, TKP di situ," katanya. 

"Bu Tuti mungkin meninggal, ini bukan sesuai dengan visum ya yang saya tulis, pokoknya saya ini ngomong jam kematian," ungkapnya.  

"Misalnya, bu Tuti dibunuh jam 2 sampai jam 4, Amel jam 4 sampai jam 6. Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online, ambillah DNA nya, kita di TKP tuh udah ada 2 DNA yang sudah kita ambil diduga pelakunya orang asing," ungkapnya. 

"Mohon maaf ya pak Kabareskrim," katanya seolah tak enak jika harus membongkarnya ke hadapan publik. 

"Berarti lamban dong?" timpal Deddy Corbuzier. 

"Ah gua nggak ngomong ya, nggak apa-apa lah gua dipindahkan ke kamar mayat lagi," ucapnya seolah sangat berhati-hati menyebutkan. 

Sebagai seorang dokter dan polisi, Hastry mengaku tidak mengerti apa saja hal yang dapat mempercepat pengungkapan kasus ibu dan anak di Subang tersebut. Sebab ia sampai tersiksa lantaran didatangi oleh arwah keduanya. 

"Saya tersiksa kalau Subang itu, wong datang dalam mimpiku," ungkapnya. 

Hasrty merasa depresi karena arwah kedua korban datang melalui mimpinya namun ia tak memiliki kuasa apapun untuk membongkar dalang di balik kasus pembunuhan keji itu.

"Kasihan banget sama korbannya dibunuh seperti itu, bentuknya seperti itu dan datang dalam mimpiku tapi aku enggak bisa bantu rasanya aku depresi gitu," tuturnya.

Sebagai tambahan informasi, jabatan terakhir Dokter Hastry adalah Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Semarang. Diketahui, Dokter Hastry merupakan Polwan pertama di Asia yang berhasil meraih gelar Doktor Forensik. 

Demikian tadi cerita dokter forensik Hastry tersiksa diteror arwah korban pembunuhan Subang. Semoga bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI