Suara.com - Viral rekaman 20 jam sebelum serangan bom Israel jatuh ke Rumah Sakit Baptis di Gaza membuat banyak orang terenyuh. Pasalnya anak dan remaja Palestina sedang asik bermain, untuk mengalihkan ketakutan jadi korban penjajahan.
Video ini viral di Twitter dibagikan akun @LowkeyOnline, dilihat suara.com, Rabu (18/10/2023), tampak anak dan remaja ini berdiri membentuk lingkaran, yang dipandu dengan beberapa seorang relawan. Ada juga dokter dan perawat yang mengenakan jubah biru sebagai APD, ikut mengawasi kondisi kesehatan anak-anak.
Relawan ini memberikan hiburan berupa permainan menyenangkan yang bisa dilakukan anak-anak. Bahkan uniknya, anak-anak ini juga diberi kegiatan positif seperti membersihkan sampah untuk mengalihkan rasa takutnya.
"Hari ini selama saya tinggal di Rumah Sakit Nasional Arab (Baptis). Saya melihat keluarga dan anak-anak mereka dalam keadaan ketakutan dan tekanan psikologis akibat pemboman yang terus menerus di Jalur Gaza," ujar relawan Mohammed Sami melalui unggahan Instagram pribadinya @mohammedsami99.
Baca Juga: Mampukah Israel Hadapi Serangan 2 Penjuru: Di Utara Lawan Hamas, Di Selatan Ada Hizbullah
Relawan itu juga menjelaskan, kegiatan ini dilakukan sebagai upayanya bersama para relawan di rumah sakit untuk menghilangkan rasa takut dan panik masyarakat Palestina, dengan cara mengajak anak dan keluarga keluar gedung rumah sakit.
"Untuk mengubah keadaan mereka menjadi bermain, tertawa, berteriak keras, dan melepaskan diri. Memberikan pertolongan pertama psikologis pada anak dan keluarga dengan menyiapkan tempat bermain dan hiburan yang ditentukan dan aman," katanya lagi.
Video ini diunggah Mohammed Sami pada 17 Oktober 2023, kurang dari sehari setelahnya bom dijatuhkan di lokasi tersebut. Bahkan menurut kabar yang beredar, Mohammed Sami itu juga ikut jadi korban penjajahan Israel terhadap palestina.
Hasilnya kolom komentar Instagram Mohammed Sami dipenuhi ucapan bela sungkawa, dan beberapa ikut mendoakan pemuda tersebut meninggal dalam keadaan syahid hingga langsung masuk surga.
Sementara itu, perlawanan penjajah Israel terhadap militan Hamas menyebabkan 500 orang tewas di Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza pada Selasa (18/10/2023) waktu setempat saat sebuah ledakan rudal menyasar lokasi itu. Banyak jenazah tergeletak di halaman rumah sakit.
Baca Juga: Dukung Palestina di Instagram, Gigi Hadid Tuai Kecaman Keras dari Israel
Tentara Israel mengatakan laporan tentang kemungkinan serangan udara terhadap rumah sakit tersebut masih dalam peninjauan.
Sedangkan kelompok militan Palestina Hamas menyebut penargetan rumah sakit oleh tentara Israel sebagai aksi genosida, yaitu pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras.