Suara.com - Belakangan ini Partai PAN santer menjadi sorotan warganet. Lantaran para kadernya yang tampil nyentrik dengan outfit yang berwarna pada beberapa acara.
Misalnya, ketika para kader PAN turut menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) beberapa waktu yang lalu. Kala itu, mereka memakai jaket dari produk fesyen lokal dengan warna biru campur putih.
Pada bagian belakang jaket tersebut pun ada gambar lukisan wajah Presiden Joko Widodo. Sementara, para kader partai lain datang dengan mengenakan baju formal jenis PDL masing-masing partai.
Tak hanya ketika menghadiri acara Rakernas saja. Mereka juga tampail tak kalah nyentrik ketika merayakan puncak HUT Partai PAN yang ke-25. Masing-masing kader terbagi menjadi beberapa team dengan kostum jaket warna mentereng.
Baca Juga: Dukungan pada Gibran Terus Mengalir, Warga Gelar Istighosah dan Salawatan Bersama
Konten-konten outfit Partai PAN pun juga kerap dibagikan oleh Putri Zulhas melalui akun TikTok pribadinya. Tak hanya itu, momen Partai PAN memakai oufit nyentrik pun masih menjadi perbincangan di platform X (dulunya Twitter).
Tak sedikit warganet yang merasa heran dengan partai politik satu ini. Lantaran mereka jika dilihat-lihat lebih mengedepankan tren, estetika, dan konten. Alih-alih gagasan atau narasi seperti partai lain.
Partai Berkumpulnya Para Selebriti
Bukan rahasia umum lagi, kalau partai PAN ini memang memiliki banyak kader dari kalangan selebriti. Bahkan, partai politik satu ini memiliki julukan Parta Artis Nasional.
Anggota Partai PAN dari kalangan selebriti adalah Verrel Bramasta, Desy Ratnasari, Eko Patrio, Pasha Ungu, Uya Kuya dan Marissya Icha. Selain itu, anggota terbaru yang sempat bikin publik terkejut adalah adik hingga adik ipar Raffi Ahmad alias Nisya Ahmad dan Jeje Govinda.
Baca Juga: Dibocorkan Irfan Hakim, Raffi Ahmad Baru Mau Kasih Kado Ultah Pernikahan Jika Dapat Duluan dari Gigi
Selain memiliki banyak anggota dari kalangan selebriti, partai ini juga sangat melek tren di media sosial. Khususnya tren joget di platform TikTok.
Hal itu pun pernah mendapat kritik tak langsung dari seorang influencer TikTok @bro.gamal. Kala itu ia membuat video tebak-tebakan partai. Ia menyebutkan ciri-ciri yang membuat warga mengarah ke Partai PAN.
"Nih kita main tebak-tebakan partai ya. Ini partai nggak tahu apa yang dijual gagasannya. Nggak tahu ideologinya apaan, pokoknya yang dijual kecantikan, ketampanan sama joget, buset dah," ungkap pemilik akun.
Hingga saat ini belum diketahui motif para kader ini yang kerap mengikuti tren. Mungkin saja mereka berusaha mengikuti tren karena target marketnya adalah anak-anak muda. Karena tren medsos lebih banyak digandrungi oleh para muda-mudi.
Namun, apa yang mereka lakukan tak seperti sedang menggaet muda-mudi untuk melek politik. Apa yang mereka lakukan seolah sedang meningkatkan penekanan pada citra dan gaya alih-alih visi dan kebijakan.
Fenomena Politaiment
Dari sisi politik, dengan hadirnya artis yang terjun ke dunia tentu ada sisi baiknya. Karena keterlibatan mereka pada politik menawarkan berbagai potensi berita menarik bagi media. Mengingat mereka biasanya sudah memiliki basis penggemar yang besar.
Namun, efek dari kehadiran mereka juga menjadi munculnya Fenomena Politainment alias politik dan hiburan. Menurut seorang Dosen UMN dan penulis Buku Komunikasi Politik di Era Digital, Silvanus Alvin, politaiment merujuk pada penekaan aspek hiuran dalam konteks politik, di mana penampilan, citra, dan narasi yang menarik lebih penting daripada substansi kebijakan atau visi politik.
Hal itu pun bisa dilihat dari konten-konten yang dibagikan Partai PAN. Mereka lebih berfokus pada pengemasan yang lebih menarik daripada kebijakan konkret atau pemecahan masalah yang nyata.