Suara.com - Amanda Manopo baru-baru ini membuka fakta mengejutkan tentang dirinya. Pasalnya, bintang sinetron Ikatan Cinta itu mengaku bahwa dirinya mengidap penyakit epilepsi.
Hal ini ia ungkap saat menjadi bintang tamu di podcast komika Kemal Pahlevi. Saat itu Amanda Manopo menjelaskan jika dirinya saat ini memiliki kesadaran yang lebih baik untuk menjaga tubuhnya agar penyakitnya tidak mudah kambuh.
"Apalagi gue kan juga ada bermasalah kan di bagian otak gue juga, jadi gue nggak mau terlalu forsir. Gue epilepsi," pungkasnya seperti yang Suara.com kutip pada Selasa (17/10/2023) di akun TikTok @bumi.bulan276.
Pasalnya, kata Amanda Manopo, jika fisik dan pilirannya terlalu lelah, dirinya akan lebih cepat 'tumbang'. Jika sudah begini, biasanya tidurnya jadi terganggu dan mengalami kejang-kejang.
Baca Juga: 'Sulit Tak Percaya Kalau Arya Saloka dan Amanda Manopo Tak Punya Perasaan Romantis'
Mantan kekasih Billy Saputra ini juga mengatakan jika epilepsinya pernah kambuh di lokasi syuting. Namun, ia hanya perlu beristirahat sebentar sebelum akhirnya meneruskan pekerjaannya kembali.
"Iya, jadi gue ada epilepsi, jadi kalo gue udah capek, udah capek bgt forsir itu gue tumbang. Kepada sesuatu yang ketrigger aja sih biasanya kan capek, otak kalo terlalu mikir, atau nggak tidurnya nggak nyaman, jadi kalo aku lebih berasa tidur. Jadi tidur tuh kayak kejang," pungkasnya.
Beruntung, wanita berusia 23 tahun ini saat ini sudah bisa mengontrol pikiran dan menjaga tubuhnya sehingga epilepsinya tak sering kambuh lagi.
"Karena mungkin aku udah mencoba untuk kontrol kan, udah coba untuk ngontrol otak. Karena kan semua tergantung dari pikiran. Misalkan kalo pikirannya juga negatif-negatif terus kita bakal sakit," tambahnya.
Apakah Epilepsi Berbahaya?
Baca Juga: Kabar Cerai Arya Saloka dan Putri Anne Diduga Setingan, Sengaja Dibuat karena Menguntungkan
Dikutip Alodokter, epilepsi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kejang lebih dari sekali yang tidak diketahui penyebab pastinya. Kondisi ini terjadi saat terdapat lonjakan aliran listrik di otak yang mengakibatkan gangguan sistem syaraf pusat.
Sebagian besar epilepsi tidak menyebabkan kematian. Nanun, jika tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan nyawa penderitanya (atau juga orang di sekitarnya), misalnya karena:
- Status epilepticus di mana penderita kejang terus menerus, yang dapat menimbulkan kerusakan permanen di system syaraf pusat
- Dapat menyebabkan henti jantung mendadak, yang diduga terkait dengan gangguan fungsi syaraf pusat yang mengatur irama jantung
- Kejang pada saat mengemudi / berenang / mengendalikan alat berat
- Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka penatalaksanaannya cenderung berupa simptomatik untuk meringankan gejala, berupa pemberian obat anti kejang. Bila upaya ini kurang efektif, dokter mungkin dapat menganjurkan pembedahan otak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasien dengan epilepsi:
- Kontrol ke dokter sesuai jadwal serta teratur minum obat sesuai anjuran
- Hindari situasi yang dapat membahayakan nyawa bila terjadi kejang mendadak, contohnya mengemudi, berenang, panjat tebing, dan lainnya.
- Tidur berkualitas baik selama 7 – 9 jam semalam
- Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan bervariasi dalam jumlah memadai
- Olahraga intensitas sedang selama 150 menit per minggu di bawah sinar matahari
- Hindari asap rokok, alkohol, kafein, dan narkoba