Bakal Kena Cukai di 2024, Ini Bahaya Konsumsi Minuman Berpemanis

Senin, 16 Oktober 2023 | 17:31 WIB
Bakal Kena Cukai di 2024, Ini Bahaya Konsumsi Minuman Berpemanis
Minuman kemasan [shutterstcok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik minuman berpemanis yang akan dikenakan penerapan cukai sempat heboh pada tahun lalu. Kini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memastikan soal golongan produsen yang akan terkena cukai.

Minuman berpemanis yang dimaksud adalah minuman pada kemasan. Jadi, golongan produsen yang tidak terkena bea cukai salah satu adalah pedagang minuman pinggir jalan.

"Kami sudah di tahap penyiapan regulasinya dan pemetaan seberapa besar dampaknya dan kami sedang mensimulasikan penerapannya seperti apa dan lingkupnya seperti apa," ungkap Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis, Direktorat Jenderal Bea Cukai Muhammad Aflah Farobi, dikutip Senin (16/10/2023).

Kebijakan ini bermula dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang resmi merekomendasikan negara-negara anggota untuk menerapkan fiskal terhadap minuman berpemanis. Menurutnya, kebijakan ini telah terbukti sebagai cara yang menghemat biaya untuk mencegah penyakit, cedera, dan kematian dini.

Indonesia Ranking ke-3 di Asia Tenggara Menjadi Konsumen Minuman Berpemanis

Kebijakan soal cukai pada minuman berpemanis merupakan untuk mengurangi tingginya konsumsi minuman berpemanis di Indonesia. Lantaran tingginya angka konsumsi ini berkontribusi juga ada tingginya angka kematian.

Terutama pada kematian yang diakibatkan oleh kelebihan berat badan atau obesitas hingga diabetes dan kardiovaskular. Melansir dari laman Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, faktor pertama yang memengaruhi tingginya konsumsi minuman berpemanis di Indonesia adalah lemahnya regulasi di Indonesia yang mengatur penjualan minuman manis khususnya definisi standar minumaan manis.

Selain itu, faktor kedua adalah harga minuman manis yang sangat terjangkau dan faktor lainnya ada pada gencarnya pemasaran minuman manis.

Bahaya Keseringan Konsumsi Minuman Berpemanis

Baca Juga: Curhat TKW Beli Cawat Rp 100 Ribu Dipajak Rp 800 Ribu, Klarifikasi Kemenkeu Diprotes: Kok Bisa?

Tentu saja minuman berpemanis ini banyak digandrungi masyarakat karena rasanya yang enak. Lantaran harga minumannya yang sangat terjangkau, khususnya di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI