Suara.com - Jurnalis Fristian Griec menjadi satu-satunya jurnalis yang diwawancarai dalam film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Pasalnya, Fristian Griec menjadi jurnalis yang mewawancarai Jessica Kumala Wongso secara eksklusif saat kasus kopi sianida bergulir.
Saat itu, Fristian menceritakan ia diberikan kesempatan untuk mengunjungi rutan. Ia mengetahui beberapa hal yang seolah-olah tersembunyi, termasuk sifat asli Jessica.
Seperti diketahui, Jessica Wongso sempat dicap sebagai pembunuh berdarah dingin karena terkesan tak bereaksi selama persidangan pada 2016 silam. Namun, Fristian mengaku bahwa sifat Jessica berbeda 180 derajat dari penilaian itu.
Baca Juga: Jadi Saksi Kasus Kopi Sianida Mirna Salihin, Segini Harta Kekayaan Prof Eddy Hiariej
“Saya nggak melihat orang yang benar-benar sadis membunuh pakai sianida itu bisa bingung, bisa (berpikiran) ‘Aduh, nggak enak juga ya sama orang ini kalau nggak datang ke tempat kebaktian’. Misalnya ya, jadi ya normal dari kacamata saya yang berinteraksi langsung,” beber Fristian, dikutip dari kanal YouTube Cumicumi.
Kala persidangan berlangsung, Fristian berusaha untuk mendapatkan kepercayaan Jessica, keluarga, dan kuasa hukumnya. Ia lalu mendapatkan kesempatan untuk berbicara empat mata dengan Jessica.
“Yang saya alami dan yang saya lihat langsung, Jessica normal-normal, ya pada umumnya sepantaran saya mengobrol. Enggak ada yang tegangan terus aneh gitu setidaknya ya dalam beberapa waktu kami berinteraksi, jadi biasa aja,” bongkar Fristian.
Bahkan, Fristian terkejut dengan kebiasaan Jessica. Terpidana pembunuhan Wayan Mirna Salihin itu tidak sungkan bermanja-manja dengan sang ibu, Imelda Wongso dan meminta disuapi selama disambangi di rutan.
“Misalnya kayak Mamanya bawa makanan ke Rutan. Dia paling suka kan salmon sama brokoli. Sampai Tante Imelda Wongso itu mamanya harus nyuapin kalau makan. Sampai Tante Imelda Wongso bilang, ‘Lihat ini Fris, ini kalau makan ya memang harus disuapin kayak gini’,” ungkap Fristian.
Baca Juga: Jessica Wongso Jengkel Saat Gesturnya Dibaca Ronny Nitibaskara: Kayak Dukun!
“Bagi saya yang seumuran Jess saja (berpikir) ‘Waduh, saya aja tuh udah malu’, kami kan udah umur 28 waktu itu. Cewek umur 28 tahun masih disuapin sama Mamanya itu kan namanya masih manja banget ya, ‘Semanja ini lho’, kata Tante,” tandasnya.