“Pada tahap emotional affair, seseorang yang selingkuh mulai berdandan ke kantor, mulai bohong ke pasangannya, mulai menghabiskan waktu di kantor lebih lama, kalau bisa dinas di luar kota, atau mulai texting-texting tanpa diketahui pasangannya,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Fase lust, yang menjadi pintu masuk ke dalam perselingkuhan, disebabkan oleh kondisi psikologis yang dipicu oleh hormon testosteron dan estrogen yang mendominasi. Kemudian, dalam fase attraction, individu akan semakin tergoda untuk mencari tahu tentang orang yang menarik bagi mereka, sebagai bentuk hadiah. Selanjutnya, fase ini dapat berkembang menjadi perselingkuhan emosional yang lebih dalam.
Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang ini mengungkapkan bahwa jika gejala perselingkuhan ini tidak diobati, akan muncul fase attachment di mana hormon vasopressin dan oxytocin terlibat, membuatnya sulit untuk berpisah.
Selain dampak buruk pada individu, perselingkuhan dapat merusak pekerjaan sehari-hari. Dr. Santi menegaskan bahwa perselingkuhan bukanlah solusi dari masalah, melainkan justru menambah masalah.