Suara.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mendadak trending di Twitter atau yang sekarang menjadi X. Dalam video yang beredar, ia menyinggung soal batas usia capres-cawapres dan mencontohkan Muhammad Al Fatih. Siapa Muhammad Al Fatih?
Hal itu terjadi saat Anwar mengisi kuliah umum di salah satu kampus di Semarang Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut Anwar mencontohkan Muhammad Al fatih sebagai pemimpin muda pada zaman Nabi Muhammad.
Pernyataan tersebut kemudian menjadi viral dan trending di X karena adanya gugatan mengenai batas usia capres-cawapres di MK yang akan diputuskan pada Senin, 16 Oktober 2023 mendatang.
Siapa Muhammad Al Fatih?
Baca Juga: Putusan MK Batas Usia Capres Cawapres Mepet Pendaftaran Pemilu 2024, Akankah Sesuai Harapan Prabowo?
Muhammad Al-Fatih atau bisa dikenal sebagai Mehmed II adalah seorang pemimpin terkenal dalam sejarah karena berhasil menaklukkan Konstantinopel.
Muhammad Al-Fatih merupakan putra dari Sultan Murad II, seorang penguasa yang sangat berpengaruh. Sejak kecil ia dididik oleh Maula Ahmad bin Ismail Al Khurani.
Hal tersebut membuat Muhammad Al Fatih tumbuh sebagai pemuda cerdas, menguasai berbagai bahasa asing, serta mampu membaca, menulis, menerjemahkan, dan mengkhatamkan Al Qur’an.
Sosok Sultan Mehmed II ini juga merupakan seorang Khilafah Utsmaniyah. Ia memerintah hampir selama tiga puluh tahun yang diwarnai dengan kemuliaan dan kebaikan bagi kaum muslimin.
Ia diamanahkan menjadi Sultan Utsmani setelah menggantikan ayahnya Mehmed 1 yang telah wafat pada tanggal 16 Muharram 855 H, bertepatan dengan 18 Februari 1451 M. Ketika itu Mehmed II masih memiliki umur menginjak 22 tahun.
Baca Juga: Kontroversi Ketua MK Anwar Usman, Ipar Penentu Nama Baik Jokowi
Menaklukkan Konstantinopel
Muhammad Al-Fatih memulai mempersiapkan diri untuk menaklukkan Konstantinopel. Dirinya membangun kapal-kapal perang yang kuat, termasuk kapal-kapal besar yang ditarik melalui darat untuk mengejutkan musuh.
Selain itu, Al Fatih juga memperkuat pasukan dan mulai menyusun strategi militer yang inovatif untuk menghadapi benteng yang kuat di Konstantinopel.
Penaklukan Konstantinopel olehnya kini memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah. Dengan adanya peristiwa ini, menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Timur, dan sebagai awal dari Kekaisaran Ottoman yang kuat di wilayah tersebut.
Nama Konstantinopel juga diubah menjadi Istanbul, yang menjadi ibu kota baru kekaisaran Ottoman.
Belakangan ini nama Muhammad Al Fatih disebut-sebut oleh ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman sebagai contoh pemimpin muda yang diangkat pada zaman Nabi Muhammad.
Namun pernyataannya tersebut menjadi viral lantaran faktanya pada saat Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel, Nabi Muhammad pun telah wafat. Seperti itulah penjelasan tentang siapa Muhammad Al Fatih.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama