Suara.com - Seorang anak bernama Muhammad Rauf (13) dari Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, tewas di tangan ibu kandungnya sendiri. Penampakan Rauf bocah 13 tahun sehari sebelum dibunuh ibunya pun viral di media sosial.
Kisah pilu Rauf dibunuh ibu kandung sendiri ini menarik simpati banyak orang. hingga tak sedikit masyarakat yang mengecam aksi sang ibu. Ini dia sosok Rauf bocah 13 tahun sehari sebelum dibunuh ibunya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Rauf dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya ia mendapat penganiayaan dari ibu kandungnya, Nurhani (40).
Yang lebih membuat hati teriris, ternyata Nurhani tak sendiri dalam melancarkan aksi kejinya itu. Dibantu oleh sang paman S (24) dan kakek Rauf W (70) mereka membuang mayat Rauf ke saluran irigasi.
Baca Juga: Viral Teriak 'Mati Lu sama Gue', Kasus Siswa SMA di Tangerang Aniaya Teman di Kelas Berakhir Damai
Kepada polisi, Nurhani mengungkapkan bahwa anaknya masih berbicara walaupun tubuhnya penuh luka setelah dianiay. Kepada sang ibu yang telah melahirkannya itu, Rauf mengatakan bahwa dia sudah lelah dan mengantuk.
"Ma sakit Ma, Ma saya ngantuk Ma, capek Ma," begitu itulah kata-kata terakhir Rauf seperti yang dikuti dari akun X @sosmedkeras Jumat (13/10/2023).
Sayangnya kata-kata itu tak sekalipum digubris oleh Nurhani. Ia dengan tega membuang anak kandungnya ke sebuah saluran irigasi sampai akhirnya ia ditemukan tewas oleh salah seorang warga.
Rauf merupakan anak kandung dari Nurhani dengan mantan suaminya Dirno (52). Semenjak keduanya bercerai, hifup Rauf menjadi tak terurus. Ia bahkan sempat tinggal di jalanan sampai bermalam di pos ronda.
Mirisnya, Rauf juga terpaksa harus putus sekolah saat di bangku SMP. Bahkan untuk makan setiap harinya, Rauf tidak diberi makan oleh sang ibu.
Ia pun terpaksa harus susah payah mencari makanan di jalan atau menunggu diberi oleh orang-orang di sekitarnya bahkan Rauf terkadang juga harus mencuri.
Rauf pernah membobol kotak amal dan mencuri makanan di sebuah warung. Kendati demikian, tak ada warga yang merasa dendam pada Rauf.
Mereka memaklumi kondisi Rauf yang memperihatinkan dan tak terurus. Bahkan warga menyukai sikap Rauf yang gemar membantu saat membersihkan lingkungan desa.
Sosok Rauf Bocah 13 Tahun Sehari Sebelum Dibunuh Ibunya
Sehari sebelum dibunuh oleh sang ibu, tepatnya pada Senin (2/10/2023), Rauf rupanya tengah sibuk bekerja kandang sapi milik salah satu warga sekitar.
Majikan Rauf, Armand pun membagikan video ketikan bocah berpawakan kurus itu tengah bekerja melalui akun TikToknya, bernama m.armand.s.st.
Dalam video yang beredar tersebut, terlihat Rauf yang sedang membersihkan kotoran sapi dari kandang. Tak sedikitpun terlihat raut jijik dari wajah Rauf.
Justru sebaliknya, Rauf begitu semangat dan telaten melakukan pekerjaannya tersebut.
Armand mengungkapkan, bahwa Rauf bekerja membersihkan kandang sapi setiap hari. Hal ini dilakukan Rauf agar ia bisa makan dan juga bertahan hidup.
Dalam video lain Armand mengungkapkan, Rauf kerap tidur di atas kandang sapi saat lelah dan ingin istirahat.
"Teman-teman saja akan tunjukkan tempat dimana M Rauf (tidur), di sini ya sebelum dibongkar," ujar Armand sambil memperlihatkan loteng di atas kandang sapi.
Armand menunjukkan bagian loteng ala kadarnya yang disusun dari kayu-kayu untuk tempat tidur Rauf. Ia juga menunjukkan tangga yang dipakai Rauf naik ke atas kandang sapi.
"Dia biasa tidur di sini sehari-hari, ini tangganya. Saya tidak tahu malam itu bakal pulang ke rumah ibunya. Kalau seandainya tidak pulang mungkin tidak terbunuh," imbuhnya.
Armand menjelaskan kalau tidak di atas kandang sapi, Rauf biasanya istirahat di rumah seberang. Tapi bocah 13 tahun itu selalu inginnya tidur di atas kandang sapi tersebut.
"Satu hari sebelum terbunuh dia selalu setiap hari bersihin kandang," tulis Armand.
Tapi ntah kenapa, pada hari Selasa (3/10/2023), Rauf mendadak memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya.
Takut diusir dan juga dimarahi, Rauf pun akhirnya memutuskan masuk ke rumah melalui atap. Namun siapa sangka aksi Rauf itu ketahuan oleh kakeknya.
Berawal dari situ, Rauf menerima penganiyaan dari kakek, Ibu, dan pamannya hingga pada akhirnya ia ditemukan tewas di irigasi. Rauf banyak menerima luka di bagian kepala karena benturan benda tumpul.
Dari hasil penyelidikan polisi, Nurhani tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri karena dianggap sering mengganggu sang anak. Selain itu, Nurhani mengaku jika Rauf terus merengek minta dibelikan handphone.
Kini ketiga tersangka tengah menjalani hukuman di Satreskrim Polres Indramayu. Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengungkapkan, bahwa ketiga tersangka disangkakan dengan Pasal 80 ayat (3) dan ayat (4) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan atau Pasal 44 ayat (3) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Tangga (PKDRT).
Nah itulah tadi ulasan tentang sosok Rauf bocah 13 tahun sehari sebelum dibunuh ibunya. Semoga kasus ini tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi kita semua.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari