Profil Malala Yousafzai, Pemenang Nobel Perdamaian Dinilai Tak Lebih Baik dari Mia Khalifa Soal Bela Palestina

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 13 Oktober 2023 | 14:57 WIB
Profil Malala Yousafzai, Pemenang Nobel Perdamaian Dinilai Tak Lebih Baik dari Mia Khalifa Soal Bela Palestina
Profil Malala Yousafzai, Pemenang Nobel Perdamaian Dinilai Tak Lebih Baik dari Mia Khalifa Soal Bela Palestina (Instagram/malala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Malala Yousafzai lahir pada tanggal 12 Juli 1997 di Mingora, kota terbesar di Swat Valley, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Dia adalah putri dari pasangan Ziauddin dan Tor Pekai Yousafzai, serta mempunyai dua adik laki-laki. 

Kehidupan awalnya begitu bahagia dan menyenangkan karena tempat tinggalnya adalah destinasi wisata populer dan terkenal akan festival musim panasnya. Seketika semuanya berubah saat kelompok Taliban yang mencoba untuk menguasai daerah tersebut. 

Usia Malala kala itu masih 10 tahun saat Taliban mulai mengendalikan wilayah Swat Balley dan menjadi dominan pada bidang politik dan sosial.

Taliban mulai melarang perempuan bersekolah dan kegiatan-kegiatan budaya seperti menari, bahkan menonton televisi juga dilarang. 

Serangan bom bunuh diri mulai menyebar dan hingga akhir tahun 2008, setidaknya Taliban sudah menghancurkan sekitar 400 sekolah.

Setelah Taliban mulai menyerang sekolah perempuan di daerah Swat, dia pun menyampaikan pidato di wilayah Peshawar pada September 2008. Pidato pertamanya tersebut berjudul "Betapa beraninya Taliban merampas hak dasarnya untuk bersekolah?". 

Kepalanya Ditembak Taliban

Kemudian, Malala Yousafzai mulai menjadi sorotan dunia saat lolos dari percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok Taliban di usia 15 tahun.

Malala Yousafzai ditembak pada bagian kepalanya oleh seorang penembak dari Taliban pada tahun 2012. Sejak saat itu, dia mulai lantang menyuarakan perlawanan terhadap kelompok tersebut. 

Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, DMI Minta Semua Masjid di Seluruh Indonesia Bacakan Doa Khusus Ini

Dia mendesak agar kaum perempuan diperbolehkan untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan laki-laki. Lalu pada 2014, dia meraih berhasil meraih penghargaan Nobel Perdamaian atas perannya dalam menyuarakan hak anak khususnya di dunia pendidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI