Suara.com - Malala Yousafzai merupakan sosok aktivis pendidikan asal Pakistan yang di usianya ke 11 tahun pertama kali menulis blog mengenai kehidupannya di bawah ancaman Taliban. Profil Malala Yousafzai kini menjadi sorotan lantaran disebut diam dalam konflik Palestina-Israel.
Ia juga dibandingkan dengan mantan pemain film dewasa Mia Khalifa yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Profil Malala Yousafzai, peraih Nobel Perdamaian pun akan diulas dalam artikel ini.
Sebelumnya, Mia Khalifa menjadi perhatian publik dunia lantaran terang-terangan menyatakan diri membela Palestina. Imbas dari dukungannya ini, ia harus rela dipecat dari Playboy.
Namun, tak sedikit orang yang mendukung aksinya dan menyebut dirinya lebih baik dari Malala yang sampai saat ini diam dengan konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, DMI Minta Semua Masjid di Seluruh Indonesia Bacakan Doa Khusus Ini
"Anda berbicara lebih banyak daripada pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala, dan mendapatkan rasa hormat yang besar atas tindakan ini," tulis callmemahrani di X yang dikutip pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Menanggapi hal ini, Mia Khalifa pun memberikan respon yang bijak. Ia menghargai dukungan tersebut namun tidak setuju dengan pernyataan bahwa Malala hanya diam saja.
Sebab Mia menilai bahwa korban dari konflik seperti Malala perlu mencerna apa yang sedang terjadi dan merespon terhadap trauma yang ia alami. Mia pun juga memuji Malala sebagai pelopor hak asasi manusia yang penuh inspirasi dan cahaya penuntun bagi banyak orang.
"Saya menghargai sentimen Anda, tapi saya tidak setuju dengan retorika ini. Kita harus lebih berempati terhadap trauma yang dialami orang-orang dan kemampuan untuk menyerap dan mencerna hal-hal yang terjadi secara real-time. Kedinginan adalah respons terhadap trauma, perasaan kewalahan adalah hal yang biasa, dan kita perlu memberikan waktu kepada orang-orang untuk berbicara pada waktu mereka sendiri. Malala adalah pelopor hak asasi manusia, dia adalah inspirasi dan cahaya penuntun bagi banyak orang," balas Mia Khalifa.
Lantas seperti apa sosok Malala Yousafzai? Simak profilnya berikut ini.
Baca Juga: Dukungan untuk Palestina di Prancis Disambut Gas Air Mata
Profil Malala Yousafzai
Malala Yousafzai lahir pada tanggal 12 Juli 1997 di Mingora, kota terbesar di Swat Valley, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Dia adalah putri dari pasangan Ziauddin dan Tor Pekai Yousafzai, serta mempunyai dua adik laki-laki.
Kehidupan awalnya begitu bahagia dan menyenangkan karena tempat tinggalnya adalah destinasi wisata populer dan terkenal akan festival musim panasnya. Seketika semuanya berubah saat kelompok Taliban yang mencoba untuk menguasai daerah tersebut.
Usia Malala kala itu masih 10 tahun saat Taliban mulai mengendalikan wilayah Swat Balley dan menjadi dominan pada bidang politik dan sosial.
Taliban mulai melarang perempuan bersekolah dan kegiatan-kegiatan budaya seperti menari, bahkan menonton televisi juga dilarang.
Serangan bom bunuh diri mulai menyebar dan hingga akhir tahun 2008, setidaknya Taliban sudah menghancurkan sekitar 400 sekolah.
Setelah Taliban mulai menyerang sekolah perempuan di daerah Swat, dia pun menyampaikan pidato di wilayah Peshawar pada September 2008. Pidato pertamanya tersebut berjudul "Betapa beraninya Taliban merampas hak dasarnya untuk bersekolah?".
Kepalanya Ditembak Taliban
Kemudian, Malala Yousafzai mulai menjadi sorotan dunia saat lolos dari percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok Taliban di usia 15 tahun.
Malala Yousafzai ditembak pada bagian kepalanya oleh seorang penembak dari Taliban pada tahun 2012. Sejak saat itu, dia mulai lantang menyuarakan perlawanan terhadap kelompok tersebut.
Dia mendesak agar kaum perempuan diperbolehkan untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan laki-laki. Lalu pada 2014, dia meraih berhasil meraih penghargaan Nobel Perdamaian atas perannya dalam menyuarakan hak anak khususnya di dunia pendidikan.
Diketahui, sampai saat ini Malala masih aktif menjadi aktivis. Nah itulah tadi profil lengkap Malala Yousafzai. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari