Suara.com - Usai laga Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam performa Pratama Arhan dinilai menurun. Pertanyaannya, mitos atau fakta performa atlet menurun setelah menikah?
Performa tanding Pratama Arhna dianggap menurun hingga pembicaraan panas di jagat media sosial, khususnya setelah laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran pertama melawan Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (12/10/2023) malam.
Netizen menyebut aksi Pratama Arhan sangat buruk di rumput hijau, ini berdasarkan crossing dan passing alias teknik mengoper bola yang lancarkan suami Azizah Salsha itu sering melenceng dan tidak tepat sasaran.
"Ngerti nggak kalau Arhan jelek banget mainnya semalem? Lihat dari crossing dan passingnya," ungkap @kiwivwi di Twitter.
Baca Juga: Sosok Pratama Arhan Ternyata Sesuai dengan Kriteria Pria Idaman Azizah Salsha
Sementara itu melansir National Geographic, Jumat (13/10/2023) beredar anggapan atlet yang berhubungan seks sebelum kompetisi atau pertandingan bisa kehabisan energi. Hasilnya banyak atlet yang pilih puasa berhubungan intim dengan pasangannya jelang pertandingan besar.
Namun hingga saat ini ilmuwan belum menemukan bukti fisiologis seks sebelum pertandingan bisa menurunkan performa. Padahal dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukan, seks sebelum olahraga bisa bantu atlet meningkatkan kadar testosteronnya.
"Ada dua kemungkinan seks mempengaruhi performa saat pertandingan. Pertama bisa membuat lelah dan lemak di keesokan hari, dan yang kedua bisa mempengaruhi kondisi psikologis, tapi ini belum teruji," jelas Spesialis Kedokteran Olahraga McGill University Montreal Kanada, Ian Shrier.
Selain itu, para ilmuwan juga menampik bahwa seks pada malam sebelum pertandingan dengan pasangan sah bisa menimbulkan efek kelelahan bagi atlet, atau bahkan bisa melemahkan otot.
Ini karena seks atau kehidupan pernikahan bukanlah olahraga yang menuntut banyak hal. Apalagi berhubungan seks antar suami istri hanya mengeluarkan 25 hingga 50 kalori, yakni setara energi yang dibutuhkan untuk menaiki dua anak tangga.
Jadi kesimpulannya, performa atlet menurun setelah menikah merupakan mitos. Ini karena tidak ada bukti penelitian seks atau kehidupan sebelum pertandingan menurunkan performa atlet saat berlaga di kompetisi.