Suara.com - Belakangan ini di media sosial beredar seorang anak SD baru-baru ini menjadi sorotan usai membawa bekal empat ekor ulat sagu besar sebagai lauk. Hal ini ia tunjukkan pada sang guru, dan dibagikan di akun TikTok @iam.omad.
Awalnya, dalam video yang beredar sang guru menanyakan bekal apa yang dibawa oleh muridnya. Bocah laki-laki itu pun membuka wadah bekalnya saat itu. Betapa terkejutnya sang guru melihat muridnya itu membawa empat ekor ulat sagu hanya dengan nasi.
Saat menunjukkan bekalnya itu pun, sang siswa terlihat sangat antusias dan sumringah.Namun, hal yang disayangkan, ia seolah menghina bekal muridnya dengan mempertanyakan mengapa masih ada orang yang menjadikan ulat sagu sebagai lauk di tahun 2023 ini.
"Uler iki. Kebangetan, tahun 2023 kok lauknya masih ulet," ucap guru pria yang merekam bekal siswanya
Baca Juga: Oknum Guru di Langkat Cabuli Siswi saat Pelajaran Olahraga, Korban Sampai Trauma Takut Sekolah
Belum puas sampai di situ, guru laki-laki ini lantas menanyakan apakah sang murid tidak merasa gatal setelah memakan ulat sagu tersebut. Ia pun menjawab jika tidak ada yang terjadi karena ia sudah biasa memakannya.
"Biduran gak?" tanya gurunya itu.
Anak laki tersebut juga pun menjelaskan bahwa semalam ia juga memakan ulat sagu tersebut sebagai lauk di rumahnya.
"Enggak, tadi malam saya makan," jawab siswa laki-laki itu.
Contoh dan Dampak Bahaya Verbal Bullying
Baca Juga: Viral Anak SD Bawa Bekal dengan Lauk Ulat Sagu, Gurunya Sampai Bilang Keterlauan
Sikap sang guru yang seolah mempermalukan bekal siswanya itu pun, oleh publik ramai-ramai disebut sebagai bullying. Bullying jenis ini biasanya dikenal sebagai verbal bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
Memang sangat ironis, tempat yang seharusnya digunkan untuk mengenyam pendidikan. Malah menjadi lokasi bullying verbal.
Bullying verbal adalah jenis perundungan yang memakai kata-kata tidak menyenangkan untuk mengintimidasi atau menyakiti korbannya. jenis ini dianggap lebih berbahaya dari bullying fisik.
Dikutip dari buku Kesehatan Mental (Teori dan Penerapan), alasan bullying verbal dinilai lebih berbahaya dari bullying fisik karena bullying ini akan menghancurkan harga diri dan citra diri korban.
Dampak dari verbal bullying ini bisa berpengaruh pada mental korban. Hal ini juga bisa, menjadi ingatan yang melekat sepanjang hidupnya dan bahkan membuat korban kehilangan kepercayaan diri karena teringat hinaan yang pernah ia terima.
Selain itu dampak yang lebih berbahaya lagi adalah beresiko menyebabkan depresi, memicu gangguan kecemasan, hingga berpotensi melukai diri sendiri alias self-harm.