Deretan Kontroversi PM Israel Netanyahu: Sebut Hamas Adalah ISIS, Sumpah Menghancurkannya

Chyntia Sami Bhayangkara
Deretan Kontroversi PM Israel Netanyahu: Sebut Hamas Adalah ISIS, Sumpah Menghancurkannya
Deretan Kontroversi PM Israel Netanyahu: Sebut Hamas Adalah ISIS, Sumpah Menghancurkannya [AFP]

Sekilas mengenai kontroversi yang pernah dibuat PM Israel Benjamin Netanyahu selama karir politiknya di Israel.

Suara.com - Menjadi salah satu tokoh dunia yang mungkin paling banyak membuat kontroversi, nama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali jadi sorotan. Banyak mendapatkan penilai beragam dari berbagai pihak, kini sederet kontroversi PM Israel Benjamin Netanyahu akan dibahas satu per satu.

Terbaru Netanyahu menyatakan Hamas adalah ISIS. Bahkan, ia bersumpah akan menghanguskan Hamas, sama seperti upaya menghapus ISIS dari muka bumi. Pernyataan PM Israel ini langsung menuai kontroversi.

Berikut ini beberapa kontroversi Netanyahu disarikan dari berbagai sumber.

1. Kasus Korupsi

Baca Juga: Misi Kemanusiaan Prabowo: Siapkah Indonesia Menampung Pengungsi Gaza?

Di tahun 2017 lalu, Netanyahu dan keluarganya terjerat dugaan kasus korupsi. Korupsi ini sejatinya membelit nama sang istri ketiga yang dinikahinya, Sara, yang kemudian harus menjalani pemeriksaan selama beberapa jam terkait penggunaan uang negara untuk keperluan rumah pribadi dan pembayaran pengasuh untuk ayahnya.

Meski demikian kasus tersebut juga sangat mungkin menjerat dirinya, karena Ari Harow yang sebelumnya bekerja sebagai mantan kepala staf Netanyahu telah membuat kesepakatan dengan Kejaksaan Agung untuk menguak kasus lain yang dilakukan Netanyahu.

2. Pernyataan Terkait Hamas

Belum lama ini ia memberikan pernyataan yang sangat keras tentang Hamas. Ia menyatakan bahwa setiap anggota Hamas adalah orang mati. Ia menyamakan Hamas dengan kelompok ISIS, dan berjanji akan menghancurkan Hamas seperti dunia menghancurkan ISIS atau Daesh.

Hal ini menyusul serangan Hamas pada Sabtu lalu, dan menyebabkan 1.200 orang tewas. Kebanyakan dari korban tewas ini adalah warga sipil, sehingga pihak Netanyahu merespon hal ini dengan tegas.

Baca Juga: Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina

3. Didemo Warga Israel