Cerita Ahok 'Dampingi' Jokowi Meski Jadi Pilihan Paling Bontot

Kamis, 12 Oktober 2023 | 14:08 WIB
Cerita Ahok 'Dampingi' Jokowi Meski Jadi Pilihan Paling Bontot
Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Rakernas PDIP, Jumat (29/9/2023). (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa sangka, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan kandidat paling bontot saat dipilih mendampingi Joko Widodo. Ketika itu, pasangan Jokowi-Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI 2012.

Berawal ketika putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, mengonfirmasi bahwa ayahnya sempat menawarkan posisi calon wakil gubernur kepada Sandiaga Uno. Namun, ditolak. Lalu, pilihan itu jatuh ke Ahok.

"Pada pemilihan Gubernur DKI 2012, bapak saya mengajak Pak Sandiaga Uno, tapi ditolak. Di situ ditawarkanlah pak Ahok," ujar Kaesang seperti dikutip dari kanal Youtube miliknya, Kamis (12/10/2023).

Ahok pun berkisah, sewaktu itu ada beberapa pihak yang menginginkan agar Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ketika itu, Jokowi diminta untuk mencari wakil yang paling pantas.

Baca Juga: Terungkap! Jokowi Minta Megawati Izinkan Gibran Maju Pilwalkot Solo Padahal Belum Penuhi Syarat Partai

"Ada tim yang ingin pak Jokowi jadi Gubernur DKI. Saat itu, disuruh nyari wakil yang paling pantas untuk beliau," kata Ahok.

Lalu, munculah 12 nama kandidat. Kata Ahok, namanya berada di urutan paling bontot, yakni ke-12. Setelah disurvei dan disaring, ternyata tetap saja nama Ahok berada di posisi paling buncit.

"Ketika itu, keluar 12 nama. Nama saya berada di nomor 12. Disurvei lagi, tetap nama saya paling bawah. Udah tinggal 3 nama nih, saya tetap di paling bawah," tutur Ahok.

Kaesang dan Ahok (YouTube/Kaesang Pangarep)
Kaesang dan Ahok (YouTube/Kaesang Pangarep)

Pun Ahok mengatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat meminta ke Jokowi untuk meminta 2 nama yang menjadi kandidat calon wakil gubernur DKI saat itu.

"Ibu Mega bilang ke pak Jokowi saya minta dua nama untuk jadi wakil. Lalu diputuskan, (di antara dua kandidat itu) dimasukkan nama Ahok," terang Ahok.

Baca Juga: Belasan Jabatan Luhut Binsar Panjaitan di Era Jokowi Hingga Tepar Kelelahan dan Dirawat di Singapura

Ketika itu secara hitungan politik, nama Ahok dinilai bisa membuat pamor dan popularitas Jokowi malah menurun. "Faktor minus ini," ujar pria yang saat ini menjabat Komisaris Utama Pertamina itu.

Tapi, Ahok merasa heran. Entah bagaimana terawangan Megawati, dirinya tetap dipilih untuk mendampingi Jokowi dalam kontestasi Pilgub DKI 2012 saat itu.

"Saya gak tau bagaimana terawangan ibu (Megawati--RED) gimana. Saya ingat hari Senin pendaftaran jam 1, saya ditelepon," ujar Ahok.

Sekadar informasi, Ahok mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo dalam Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012.

Pasangan Jokowi-Basuki ini mendapat 1.847.157 (42,60%) suara pada putaran pertama, dan 2.472.130 (53,82%) suara pada putaran kedua, mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI