Suara.com - Faye Simanjuntak selama ini dikenal sebagai salah satu aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang peduli terhadap isu perlindungan anak. Lewat 'Rumah Faye' ia menyuarakan perlindungan anak-anak dari perdagangan hingga eksploitasi anak.
Tapi yang mungkin tidak banyak diketahui oleh publik, Faye Simanjuntak ternyata merupakan cucu dari salah satu tokoh penting di Indonesia. Ia merupakan cucu dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Meskipun memiliki latar belakang keluarga yang gemilang, Faye Simanjuntak telah membuktikan dirinya sebagai seorang perempuan muda berbakat dengan misi mulia.
Tertarik untuk kenal lebih jauh Faye Simanjuntak? Berikut ini profil Faye Simanjuntak yang dirangkum Suara.com.
Profil Faye Simanjutkan
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Erick Thohir Jadi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-interim
Faye Simanjuntak lahir pada 10 April 2002. Kini usianya 21 tahun. Misi dalam hidupnya "Melayani Tuhan dengan menghargai dan membantu sesama." Bersama ibunya, Paulina Pandjaitan, Faye terlibat dalam pembangunan Rumah Faye, sebuah yayasan nonprofit dan nonpemerintah yang memiliki tujuan mulia untuk membantu anak-anak yang menjadi korban perdagangan orang.
Rumah Faye adalah wujud nyata dari tekad Faye Simanjuntak untuk melawan perdagangan anak. Visi Rumah Faye adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki hak untuk hidup, dilindungi, tumbuh, dan berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan. Untuk mencapai tujuan mulia ini, mereka menjalankan tiga program inti: pencegahan, penyelamatan, dan rehabilitasi.
Peduli Isu Kemanusiaan
Awal mula perjalanan Faye Simanjuntak sebagai seorang aktivis perlindungan anak dimulai saat ia masih duduk di kelas lima sekolah dasar. Dengan latar belakang keluarga yang aktif dalam kegiatan sosial, nilai-nilai berbagi dan peduli terhadap sesama telah menjadi pondasi penting dalam perjuangannya di isu kemanusiaan, terutama dalam perlindungan anak dan perempuan.
Sejak tahun 2013, Faye telah aktif memperjuangkan kesadaran akan hak-hak anak. Dia bekerja bersama para staf dan relawan Rumah Faye untuk memberikan perlindungan dan pemulihan bagi para korban anak yang terkena dampak perdagangan dan eksploitasi seksual.
Baca Juga: Profil Mia Khalifa, Mantan Bintang Film Panas yang Dipecat Playboy Usai Beri Dukungan Palestina
Penghargaan dan Prestasi
Dukungan yang diberikan oleh keluarga dan teman-temannya, bersama dengan dedikasinya yang tanpa henti, telah membawa Faye Simanjuntak meraih berbagai penghargaan dan prestasi. Pada tahun 2017, ia dinominasikan sebagai salah satu dari tiga finalis teratas untuk penghargaan bergengsi 'International Children's Peace Prize' yang diselenggarakan oleh Kids Rights di Belanda.
Di tahun 2018, prestasinya semakin mencuat, ketika Faye masuk dalam daftar "50 Asians to watch" dalam kategori sosial versi The Straits Times Singapura, bersanding dengan nama-nama terkenal seperti Joey Alexander dan Brian Imanuel, yang membanggakan Indonesia.
Tahun 2019 menjadi tahun yang penuh prestasi bagi Faye Simanjuntak. Selain berkesempatan untuk berkampanye untuk menghentikan perdagangan anak melalui program 'Generation Change' dari MTV Asia, ia juga menerima dua penghargaan bergengsi.
Pertama, ia masuk dalam daftar "Forbes Indonesia 30 Under 30" dalam kategori Social Entrepreneur & Philanthropy, mengakui perannya sebagai pemimpin sosial yang berpengaruh. Kedua, Faye juga diakui sebagai salah satu pemuda yang memimpin di daftar Gen.T List 2020 untuk kategori Philanthropy & Charity.