Suara.com - Kasus kopi sianida belakangan ini masih menjadi topik panas yang diperbincangkan publik. Hal itu bermula usai film dokumenter yang berjudul 'Ice Cold' ditayangkan di platform Netflix.
Tentu saja momentum ini dimanfaatkan para creator, salah satunya adalah creator yang memiliki segmen konten podcast. Mulai dari Deddy Corbuzier, Denny Sumargo, dan dr. Richard Lee pun turut ikut menyoroti kembali kasus pembunuhan kopi sianida itu.
Tak sembarangan membuat konten, para pemilik konten podcast itu pun mengundang para ahli hukum hingga pakar-pakar yang pernah terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu, para content creator yang memiliki concern terhadap kasus ini pun turut buka suara.
Namun, di lain sisi seorang selebgram bernama Tamara Dai baru-baru ini ikut disorot. Tentu bukan tanpa alasan, hal itu karena dirinya membuat konten cosplay menjadi sejumlah karakter yang ada di film dokumenter Ice Cold.
Baca Juga: Biodata dan Profil Tamara Dai, Dikritik Nirempati Usai Cosplay Film Ice Cold
Alih-alih mendapat respon yang positif karena idenya yang out of the box, bisa mengenakan kostum ala kopi yang menjadi senjata pembunuhan Mirna. Ia malah dikecam karena dinilai disrespectful.
Mungkin bagi sebagian orang, konten yang dibuat Tamara Dai terkesan biasa saja dan harmless. Namun, ada juga yang mengatakan kalau dirinya hanya riding the wave dan insensitive. Berikut adalah penyebab konten cosplay Tamara Dai dikecam publik.
1. Riding The Wave alias Menunggangi Hot Topic
Ngomong-ngomong soal riding the wave, hal ini mulanya sudah biasanya terjadi di media sosial. Biasanya ini digunakan sebagai strategi sebuah brand untuk meraup keuntungan.
Dari sekian banyak creator yang ikut beropini soal Ice Cold, hanya Tamara Dai yang disebut-sebut sebagai sosok yang riding the wave bahkan attention seeker. Sebagai informasi, riding the wave adalah memanfaatkan isu yanng sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat luas sebagai startegi pemasaran.
Baca Juga: 14 Catatan Kriminal Jessica Wongso di Australia
Jika apa yang dilakukan Tamara Dai adalah riding the wave. Lalu apa bedanya dengan para pemiliki podcast yang ujung-ujungnya memonetesasi kontennya itu di media sosial, hasil dari menunggangi hot topic ulasan kembali kasus pembunuhan kopi sianida.
2. Disrespectful Karena Bukan Cosplay Karakter Fiksi
Selain disebut-sebut sebagai sosok yang riding the wave, Tamara juga dinilai disrespectful. Lantaran ia melakukan cosplay yang mana film tersebut berasal dari kisah nyata dan betulan ada korban yang tewas dari peristiwa itu.
Lantaran biasanya cosplay dilakukan hanya untuk meniru karakter-karakter fiksi. Seperti anime, komik manga, film, hingga video game. Sedangkan yang ia lakukan memerankan tokoh-tokoh asli dari film dokumenter itu.